Kesehatan

Wajib Tahu! Ini Daftar Makanan yang Boleh dan Dilarang Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Berikut ini adalah daftar makanan yang aman dikonsumsi oleh penderita asam urat, serta makanan yang sebaiknya dihindari.

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
IST
Ilustrasi penyakit asam urat. 

TRIBUNTORAJA.COM - Bagi penderita asam urat, pemilihan makanan menjadi faktor penting dalam menjaga kesehatan mereka.

Meskipun begitu, tidak semua jenis makanan harus dihindari sepenuhnya.

Penderita asam urat masih dapat menikmati makanan berprotein rendah dengan kandungan purin yang juga rendah.

Berikut ini adalah daftar makanan yang aman dikonsumsi oleh penderita asam urat, serta makanan yang sebaiknya dihindari, dilansir dari Healthline.

 

 

Makanan yang Sebaiknya Dihindari

  • Daging merah, seperti daging sapi, kambing, domba, dan unggas.
  • Jeroan hewan, termasuk hati, ampela, jantung, babat, dan usus.
  • Makanan laut, seperti ikan teri, sarden, kerang, dan udang.
  • Makanan atau kudapan manis, seperti donat, kue, dan permen.

 

Baca juga: Daftar Enam Jenis Sayuran yang Tinggi Purin, Tak Cocok untuk Penderita Asam Urat

 

Makanan yang Aman untuk Dikonsumsi

1. Daging Ayam Tanpa Kulit

Pilih daging ayam tanpa kulit untuk mengurangi lemak jenuh yang dapat memicu peradangan.

 

2. Telur

Telur rendah purin dan kaya akan vitamin D, yang membantu menyerap kalsium dan fosfor untuk mengurangi nyeri sendi.

 

Baca juga: Sebelum Jaga TPS, Personel Polres Tana Toraja Periksa Kolestrol dan Asam Urat

 

3. Ikan Air Tawar

Ikan air tawar seperti lele, nila, dan kakap merah memiliki kandungan purin yang rendah.

 

4. Biji-bijian dan Kacang-kacangan Rendah Purin

Kenari, almond, dan biji rami adalah sumber protein rendah purin yang baik.

 

Baca juga: Ini Dia Manfaat Air Rebusan Daun Salam, Bisa Turunkan Asam Urat hingga Kolesterol

 

5. Ikan Berlemak

Ikan berlemak seperti salmon mengandung asam lemak omega-3 yang melawan peradangan pada persendian.

Konsumsilah ikan berlemak 2-3 kali seminggu sesuai anjuran dokter.

Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki kondisi yang berbeda-beda, oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengubah pola makan atau mengonsumsi makanan tertentu.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved