Pemadaman Listrik Bergilir

Durasi Mati Lampu Makin Lama, PLN Bilang karena PLTU Jatuh Tempo

Penurunan kemampuan PLTA  membuat Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) menanggung beban yang cukup tinggi.

Editor: Imam Wahyudi
renaldi/tribun timur
Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar, Ahmad Amirul Syarif 

TRIBUNTORAJA.COM - PLN Sulselrabar menjelaskan penyebab durasi pemadaman bergilir atau mati lampu di Sulsel khususnya di Kota Makassar makin lama.

Biasanya, mati lampu hanya 3 sampai 4 jam saja.

Namun beberapa hari terakhir durasi mati lampu 5 hingga 6 jam.

Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar, Ahmad Amirul Syarif mengatakan, PT PLN (Persero) terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dengan menjaga pasokan listrik secara kontinyu di sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel).

"Daya Mampu Pasok (DMP) kondisi normal sistem Sulawesi Bagian Selatan mencapai 2.300 megawatt (MW) dengan kontribusi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 850 MW," kata Ahmad, Jumat (24/11/23).

Beban puncak malam hari berada di kisaran 1.800 MW atau tersedia reserve margin 21,7 persen.

"Ini sebenarnya cukup ideal sebelum terganggu akibat fenomena El Nino," ujarnya.

Menurutnya, musim Kering yang berkepanjangan tersebut telah berdampak terhadap berkurangnya debit air sehingga menyebabkan kemampuan PLTA turun sekitar 75 persen dari 850 Megawatt (MW) menjadi 200 MW.

Penurunan kemampuan PLTA  membuat Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) menanggung beban yang cukup tinggi.

Dan kondisi PLTU saat ini sudah jatuh tempo untuk dilakukan pemeliharaan. 

"Saat ini petugas PLN tengah berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pemeliharaan PLTU agar sesegera mungkin dapat kembali beroperasi maksimal guna menopang kondisi kelistrikan sistem Sulbagsel," jelasnya.

Ahmad mengatakan, berbagai upaya terus dilakukan PLN, mulai dari Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) khususnya di daerah aliran sungai lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Air.

"Upaya ini telah membuahkan hasil di mana hujan sudah turun di beberapa lokasi PLTA. Harapannya debit air dapat terus bertambah dan suplai listrik bisa kembali normal," ujarnya.

Selain itu, lanjut Ahmad, relokasi pembangkit dari beberapa wilayah tersebar di Indonesia juga terus dilakukan. 

Pembangkit tersebut akan memasok tambahan daya sekitar 80 Megawatt (MW) dan diharapkan dapat segera membantu sistem kelistrikan di Sulbagsel. 

"Tim ahli pembangkitan juga turut didatangkan ke Makassar untuk mengakselerasi penormalan pasokan listrik," kata dia.(renaldi)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved