Dinas Lingkungan Hidup Tana Toraja Bersihkan Sungai di Makale bareng Mahasiswa dan Pelajar

Dalam kegiatan tersebut, relawan dibekali perlengkapan seperti masker, handscoon, karung, dan tali untuk mengangkut sampah dari sungai.

|
Penulis: Adenin | Editor: Donny Yosua
Tribun Toraja/Febe Tolan
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tana Toraja bekerjasama dengan pelajar, mahasiswa, ASN, hingga masyarakat untuk turun ke sungai dan membersihkan lingkungan sekitar wilayah Makale, Jumat (20/10/2023) pagi Wita. 

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Plaza Kolam Makale dipadati ASN, mahasiswa, pelajar, hingga masyarakat, Jumat (20/10/2023).

Mereka mengikuti aksi bersih sungai, yang dikoordinir oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tana Toraja.

Kegiatan tersebut dikomandoi langsung oleh Wakil Bupati Tana Toraja, dr Zadrak Tombeg.

 

 

Ratusan relawan tersebut bergerak "menyerang" sungai di sekitar Kota Makale.

"Kita sudah rutin mengadakan jumat bersih dilingkungan kita masing-masing, hari ini kita bergerak bersama khusus untuk bersihkan sungai yang sudah mulai dipenuhi sampah, ayo serang Sungai!" seru Zadrak di halaman Pasar Seni Makale, Tana Toraja, Jumat (20/10/2023) pagi.

Pelajar, mahasiswa, serta ASN terlihat bergerak menuju titik pembersihan yang ditentukan, di sepanjang sungai di wilayah Kampung Pisang (Kampis), Gereja Katolik, Kolam Makale, Jembatan Paku, dan Terminal Makale.

 

Baca juga: Ini Yang Sebabkan Penyumbatan Pipa PDAM di Sungai, Sampah dan Bangkai Tenak

 

Dalam kegiatan tersebut, relawan dibekali perlengkapan seperti masker, handscoon, karung, dan tali untuk mengangkut sampah dari sungai.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tana Toraja, Nirus NS Palungan menjelaskan aksi tersebut merupakan bagian dari program "Bersih Kali", dimana pemerintah daerah bersama masyarakat turun ke sungai untuk membersihkan sampah-sampah yang berserakan.

 

Baca juga: Kemeriahan 17 Agustus di Sungai Sadan Toraja, Bersama Gerakan Happy On The River

 

"Kegiatan ini memang program bersih kali, dan masih dalam rangka Hari Bersih Sedunia meskipun sudah lewat, tapi kita mau sampaikan juga kalau membersihkan itu setiap saat. Ini juga kita laksanakan di sungai mumpung air surut dan agak kering, jadi lebih gampang turun langsung, dilain sisi, karna sungai kering, banyak sampah yang tersangkut dan menumpuk, padahal air sungai yang mengalir ini kita pakai untuk kebutuhan sehari-hari " jelas Nirus kepada Tribun Toraja.

Musim kemarau yang sedang berlangsung membuat debit air sungai berkurang, rumput tinggi pun nampak tumbuh dengan liar di pinggir sungai kecil dalam Kota Makale.

 

Baca juga: Grup TikTok Indonesia, Pandawara Tuai Pujian Media Inggris Usai Aksi Bersih-bersih Sungai

 

Hal ini membuat sampah yang terbuang ke sungai akhirnya tersangkut, dan menumpuk bahkan menimbulkan bau tak sedap.

Imam, salah satu warga kampis yang ikut membersihkan merasa salut dengan aksi bersih sungai tersebut.

"Senang melihat antusias adik-adik bersihkan sungai, memang kalau bersihkan yang beginian lebih ringan kalau ramai-ramai, karena kalau sendiri biasa baru lihat sampahnya sudah capek duluan kita. Tapi semoga sering-sering kita membersihkan begini, supaya lebih bersih tempat tinggal kita, dan orang-orang juga tidak buang sampah lagi ke sungai," ujar Imam.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved