Pemkab Tana Toraja Genjot Penurunan Stunting, Targetkan di Bawah 10 Persen Tahun Depan

Bupati Zadrak menekankan pentingnya perhatian terhadap gizi anak sejak dini, mulai dari masa kehamilan hingga usia enam tahun.

Anastasya/ Tribun Toraja
CEGAH STUNTING - Ketua TP-PKK, Erni Yetti Riman, memaparkan program percepatan penurunan Stunting di Kabupaten Tana Toraja. Pemaparan disampaikan dalam kegiatan Peningkatan Kapasitas TP-PKK dan Kader Pembangunan Manusia (KPM) yang digelar di Tamuan Malli’, Kecamatan Makale, Rabu (29/10/2025). Rabu (29/10/2025). 

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Pemerintah Kabupaten Tana Toraja terus memperkuat langkah untuk menurunkan angka stunting melalui berbagai program lintas sektor.

Berdasarkan data terbaru, angka stunting di Tana Toraja saat ini tercatat sebesar 11,7 persen.

Hal itu disampaikan Bupati Tana Toraja, Zadrak Tombeg, dalam kegiatan Peningkatan Kapasitas TP-PKK dan Kader Pembangunan Manusia (KPM) yang digelar di Tamuan Malli’, Kecamatan Makale, Rabu (29/10/2025).

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Wakil Bupati Erianto L. Paudanan, Ketua TP-PKK Erni Yetti Riman, para Ketua TP-PKK kecamatan dan kelurahan, serta kader pembangunan manusia dari seluruh wilayah Tana Toraja.

Dalam sambutannya, Bupati Zadrak menekankan pentingnya perhatian terhadap gizi anak sejak dini, mulai dari masa kehamilan hingga usia enam tahun.

“Penyebab stunting bukan hanya soal makanan, tapi juga kebersihan lingkungan dan perhatian orang tua. Masih ada anak-anak yang mengalami cacingan karena kurangnya kebersihan,” ujarnya.

Ketua TP-PKK Tana Toraja Erni Yetti Riman menjelaskan bahwa pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp200 juta dari Biaya Operasional Pemerintahan Desa (BOPD) untuk mendukung program percepatan penurunan stunting.

Dana tersebut difokuskan pada dua sektor utama.

Pertama, pencegahan (60 persen atau Rp120 juta) yang mencakup penyediaan sanitasi dan air bersih, pembuatan jamban, serta edukasi gizi bagi masyarakat.

Kedua, pengobatan (40 persen atau Rp80 juta) yang difokuskan pada pembagian obat penambah darah bagi remaja putri berusia 10–24 tahun, pendampingan calon pengantin dan pasangan usia subur selama tiga bulan, serta pemantauan kesehatan ibu hamil dan ibu nifas.

Erni Yetti menegaskan, keberhasilan program ini bergantung pada peran aktif TP-PKK dan kader desa, yang menjadi ujung tombak dalam edukasi dan pendampingan langsung kepada masyarakat.

“PKK dan kader di lapangan adalah garda terdepan. Mereka memastikan setiap keluarga memahami pentingnya gizi, kebersihan, dan pola hidup sehat,” jelasnya.

Dengan kolaborasi lintas sektor dan penggunaan anggaran yang tepat sasaran, Pemkab Tana Toraja menargetkan angka stunting turun di bawah 10 persen pada tahun mendatang.

“Kami optimistis, dengan kerja sama seluruh elemen masyarakat, target itu bisa tercapai,” pungkas Bupati Zadrak.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved