Kebakaran Hutan

20 Hektar Hutan Lindung di Malimbong Balepe Tana Toraja Terbakar Dalam 4 Hari

medan dari lahan hutan lindung yang terbakar tidak dapat dijangkau sepenuhnya sehingga sulit untuk memadamkan api.

Penulis: Muhammad Rifki | Editor: Imam Wahyudi
ist
Penampakan udara kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Lembang Balepe', Kecamatan Malimbong Balepe' 

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Balai Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Wilayah Sulawesi mencatat, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menimpa Hutan Lindung (HL) di Lembang Balepe', Kecamatan Malimbong Balepe', Tana Toraja, Sulsel, menjadi salah satu yang tebesar tahun ini.

Karhutla ini berlangsung selama empat hari, 6-10 Oktober 2023, dan terjadi pada puncak kekeringan akibat kemarau berkepanjangan.

Koordinator Pondok Kerja Manggala Agni Daerah Operasional Sulawesi (DAOPS) II untuk Tana Toraja di Balai PPI Wilayah Sulawesi, Yosepi Kendekallo, menyebut karhutla baru terdeteksi oleh satelit pada hari keempat.

Hal itu diakibatkan vegetasi yang rapat di atasnya sehingga satelit yang lewat tidak dapat menangkap perbedaan panas dengan daerah di sekelilingnya.

“Kejadian kebakaran baru tertangkap oleh satelit pada hari keempat, karena vegetasi yang rapat. Jadi pada saat satelit lewat, mungkin tidak bisa ditangkap perbedaan panas dengan daerah sekelilingnya,” ucap Yosepi kepada Tribun Toraja di kantornya, Jalan Pongtiku Nomor 155, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Kamis (12/10/2023) sore Wita.

Selain itu, medan dari lahan hutan lindung yang terbakar tidak dapat dijangkau sepenuhnya sehingga sulit untuk memadamkan api.

“Kebakaran ini terjadi di kawasan hutan lindung dan itu tidak ada akses jalan ke sana. Terakhir informasi dari Danramil Saluputti, mereka hanya ada di bagian luar, memadamkan dari jauh.”

Akibatnya, tim pemadam di lapangan hanya mengandalkan api padam secara natural.

“Sebagian kawasannya masih bisa dijangkau, namun sebagian lainnya tidak bisa dengan jalan kaki, karena medannya sangat terjal dan batu-batu lepas, jadi kebakaran itu kita berharap hanya bisa padam dengan alam," jelasnya.

Belum diketahui penyebab pasti kebakaran, namun lahan hutan lindung yang ditumbuhi pinus dan semak belukar seluas 20 hektare hangus dilalap api.

Kabupaten Tana Toraja mengalami total 16 kali karhutla pada tahun 2023, 14 di antaranya terjadi selama musim kemarau.

Karhutla terbanyak terjadi sepanjang bulan September dengan total delapan kejadian yang meliputi kawasan hutan lindung, hutan produksi terbatas (HPT), dan area penggunaan lain (APL).

Hingga kini, sudah 55,9 hektare lahan yang hangus terbakar akibat karhutla di Kabupaten Tana Toraja yang ditumbuhi vegetasi berupa pinus, pakis, pinang, cengkeh, bambu, buangin, ilalang, dan semak belukar. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved