Pulau Rempang

Mengenal Pulau Rempang yang Jadi Sorotan Seluruh Indonesia, Apa Saja Pontensinya?

Pulau Rempang berbatasan langsung dengan Pulau Batam, yang merupakan pusat perekonomian dan pariwisata di wilayah tersebut.

Editor: Muh. Irham
ist
Peta Pulau Rempang, Kepualaun Riau 

TRIBUNTORAJA.COM - Nama Pulau Rempang di Kepupauan Riau, menjadi pembicaraan. Baru-baru ini, warga di Pulau Rempang terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian karena menolak meninggalkan tanah yang telah mereka huni selama ratusan tahun lamanya.

Pulau Rempang berbatasan langsung dengan Pulau Batam, yang merupakan pusat perekonomian dan pariwisata di wilayah tersebut.

Namun, tidak banyak orang yang mengetahui sejarah dan kekayaan alam yang dimiliki oleh Pulau Rempang.

Pulau Rempang memiliki luas sekitar 165 km2 dan berpenduduk sekitar 40 ribu jiwa.

Pulau ini memiliki berbagai macam potensi, mulai dari pertanian, perikanan, industri, hingga wisata.

Salah satu daya tarik utama dari Pulau Rempang adalah Jembatan Barelang, yang menghubungkan pulau ini dengan Pulau Batam dan lima pulau lainnya.

Jembatan ini memiliki panjang total sekitar 2 km dan menjadi ikon arsitektur di daerah ini.

Selain Jembatan Barelang, Pulau Rempang juga memiliki sejumlah tempat wisata yang menarik, seperti Pantai Viovio, Pantai Setokok, Pantai Tanjung Piayu, dan Taman Wisata Alam Mangrove.

Di sini, pengunjung dapat menikmati pemandangan alam yang indah, berenang, bermain pasir, atau melakukan aktivitas lainnya.

Pulau Rempang juga memiliki beberapa situs sejarah dan budaya yang patut dikunjungi, seperti Makam Raja Ali Haji, Masjid Agung Nurul Huda, dan Kampung Melayu.

Di sini, pengunjung dapat belajar tentang sejarah dan tradisi masyarakat lokal yang masih terjaga hingga kini.

Pulau Rempang juga memiliki kekayaan alam yang luar biasa, terutama di bidang kehutanan dan keanekaragaman hayati.

Pulau ini memiliki hutan tropis yang masih asri dan menjadi habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna.

Salah satu spesies yang paling menarik adalah Orang Oetan (Pongo pygmaeus), yang merupakan primata endemik di Pulau Sumatera dan Kalimantan.

Orang Oetan di Pulau Rempang merupakan populasi terisolasi yang diperkirakan berjumlah sekitar 200 ekor.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved