Sedikitnya 2.000 Orang Tewas dalam Banjir Besar yang Melanda Derna, Libya

PBB di Libya mengatakan mereka mengikuti badai ini dengan cermat dan akan "memberikan bantuan darurat mendesak untuk mendukung upaya tanggapan di...

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Reuters/Omar Jarhman
Penampaka salah satu jalan yang ambruk usai banjir besar yang melanda Libya, Senin (11/9/2023). 

 

Baca juga: Garis Pertama Pertahanan Rusia Jebol Usai Serangan Balasan Ukraina

 

Saksi mata mengatakan tingkat air mencapai tiga meter.

Di barat Derna, gambaran visual menunjukkan jalan runtuh antara kota pelabuhan Sousse dan Shahat, yang menjadi rumah bagi situs arkeologi Cyrene yang didirikan oleh orang Yunani dan terdaftar dalam UNESCO.

Parlemen berbasis timur Libya mengumumkan tiga hari berkabung.

 

Baca juga: Jumlah Korban Tewas Gempa di Maroko Bertambah, Dari Minggu Mencapai 2.122 Orang

 

Abdulhamid al-Dbeibah, perdana menteri pemerintahan interim di Tripoli, juga mengumumkan tiga hari berkabung di semua kota yang terkena dampak, menyebutnya "daerah bencana."

Empat pelabuhan minyak utama di Libya - Ras Lanuf, Zueitina, Brega, dan Es Sidra - ditutup mulai Sabtu malam selama tiga hari, kata dua insinyur minyak kepada Reuters.

Operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung, kata saksi mata.

 

Baca juga: Kesaksian Bupati Sukabumi Saat Gempa Maroko Terjadi, Burung Parkit Tabrak Sangkar Sebelum Gempa

 

Otoritas menyatakan status darurat ekstrem, menutup sekolah dan toko serta memberlakukan jam malam.

Di Tripoli, pemerintah interim memerintahkan semua lembaga negara untuk "segera menangani" kerusakan dan banjir di kota-kota timur, meskipun administrasi tersebut tidak berpengaruh di Timur.

Namun, pemerintahan Dbeibah bekerja sama dengan Bank Sentral Libya, yang mendistribusikan dana ke departemen pemerintah di seluruh negara.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved