Virus ASF Masuk Toraja

Ini Rekomendasi Langkah Penanganan Virus ASF, Sudah Masuk ke Toraja

Apalagi, Toraja dikenal sebagai penghasil ternak babi terbesar di Sulsel. Sebagian besar masyarakat Toraja memiliki ternak babi.

Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Apriani Landa
TribunToraja
Hewan babi di Toraja 

TRIBUNTORAJA.COM - Sampel hewan ternak babi dari Toraja ditanyatakan positif ASF African Swine Fever
(ASF). Hasil ini berdasarkan investigasi Balai Besar Veteriner Maros.

Agar penyebaran virus ASF ini tidak makin meluas, perlu adanya penanganan serius dan kerja sama dari semua pihak.

Apalagi, Toraja dikenal sebagai penghasil ternak babi terbesar di Sulsel. Sebagian besar masyarakat Toraja memiliki ternak babi.

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Veteriner Maros menyampaikan rekomendasi untuk penanganan Virus ASF ini.

Adapun rekomendasi tersebut adalah:

1. Melakukan isolasi secara ketat terhadap babi yang menunjukkan tanda klinis dengan memisahkan babi di sekitar lokasi dan melakukan desinfeksi terhadap sarana dan prasarana yang ada di lokasi kasus dan menerapkan biosekuriti secara ketat serta pengawasan terhadap aktifitas keluar dan masuk ke lokasi kasus, baik pada orang maupun peralatan yang digunakan.

2. Penutupan akses lalu lintas dan standstill keluar masuk babi dari dan ke Toraja, Sulawesi Selatan

3. Disarankan kepada peternak melalui Dinas untuk melakukan terapi pengobatan berupa pemberian vitamin, antibiotika pada ternak yang masih hidup/sehat.

Setiap penyuntikan yang dilakukan harus menggunakan jarum baru untuk masing-masing ternak yang diobati.

4. Melakukan monitoring secara berkala kepada babi di sekitar lokasi kasus dengan cara melakukan surveilans klinis dan pengambilan sampel untuk mendeteksi dini serta pemetaan kasus penyakit dengan memperhatikan keamanan dan sterilitas APD yang digunakan untuk mencegah terjadinya potensi penularan yang lebih luas

5. Disarankan kepada petugas Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS) untuk terus melakukan pembaharuan data perkembangan kasus dan melaporkan ke iSIKHNAS.

iSIKHNAS adalah sistem informasi kesehatan hewan Indonesia yang mutakhir.

6. Diharapkan melaksanakan sosialisasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang penyakit ASF dan manajemen pemeliharaan yang baik kepada peternak babi di Toraja dan sekitarnya secara rutin.

7. Disarankan untuk melakukan penguburan terhadap hewan yang mati (bangkai) disertai desinfeksi maupun dekontaminasi untuk mencegah penyebaran penyakit, melakukan lokalisasi penggembalaan ternak serta mengawasi pergerakan lalu lintas babi untuk mencegah penyebaran penyakit lebih luas dari wilayah kasus.

8. Penderasan informasi ke masyarakat melalui sosialiasi dan KIE tentang penyakit ASF.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved