Warga Toraja Meninggal di Morowali

Karena Uang Rp 500 Ribu, Pelaku Bunuh Wanita Toraja di Morowali Pakai Batu

Suprianto mengatakan bahwa antara pelaku dan korban tidak ada hubungan spesial, mereka adalah mitra kerja.

|
Penulis: Ricdwan Abbas | Editor: Apriani Landa
tangkapan layar
Penampakan pelaku pembunuhan Agnes Retni Anggraini 

Saat terjatuh, korban terus berteriak, Karena itu, pelaku mengikat kaki dan tangan serta menutup kepala korban.

Pelaku mengaku naik pitam saat korban menyebut orang tuanya.

”Dia bilangi saya bohong, dia juga sebut-sebut orang tuaku, dia kata-katai juga saya,” ucap pelaku kepada polisi.

Karena panik akibat korban sempat teriak, pelaku lalu memukul kepala korban menggunakan batu.

Baca juga: Berkaca Pada Kasus Kematian Agnes, Pengurus PTI Minta Polisi Beri Jaminan Pekerja Toraja di Marowali

"Saya pukul pakai batu kepalanya. Saat cekcok itu, dia tampar saya, akhirnya saya dorong dan pukul dia sampai jatuh. Dia teriak-teriak, baru saya ikat. Kepalanya saya tutup, baru saya pukul (pakai) batu,” katanya.

Usai membunuh korban, pelaku panik. Ia pun kabur membawa tas dan handphone korban.

"Setelah menghabisi nyawa korban, pelaku sempat menggunakan akun sosmed korban memposting status seolah-olah korban sedang menuju Kendari (Sulawesi Tenggara)," ucap Suprianto.

Setelah itu, tas dan handphone korban dibuang ke sungai.

Diberitakan sebelumnya, alumni Fakultas Teknik UKI Toraja ini ditemukan tewas bersimbah darah di salah satu mess kontraktor di Bahodopi, Kecamatan Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), Sabtu (13/5/2023) malam.

Agnes merupakan warga asal Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel). Ia di Morowali bekerja sebagai admin di PT Panca Pilar Sejahtera, sebuah perusahaan kontraktor di Morowali.

Mess kontraktor juga sebagai kantor perusahaan tersebut. Jenazah Agnes ditemukan ruangan bagian belakang kantor tersebut, dekat dengan toilet.

Saat ditemukan, kaki dan tangan Agnes terikat dan kepalanya tertutup kain.

"Waktu kami temukan adik saya sudah meninggal berlumuran darah. Saya tidak terlalu perhatikan lukanya, tapi yang jelas di bagian kepala karena banyak darah berceceran dan ada luka robek di dahi, dalam. Giginya juga lepas satu," ujar Saudara laki-laki korban, Hanry Desfa Denyanto (35).

Jenazah Agnes dibawa ke Toraja kemarin malam dan saat ini tiba ke Makale, Tana Toraja, untuk dimakamkan. Jenazahnya disambut ratusan warga serta mahasiswa UKI Toraja.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved