Warga Toraja Meninggal di Morowali

Karena Uang Rp 500 Ribu, Pelaku Bunuh Wanita Toraja di Morowali Pakai Batu

Suprianto mengatakan bahwa antara pelaku dan korban tidak ada hubungan spesial, mereka adalah mitra kerja.

|
Penulis: Ricdwan Abbas | Editor: Apriani Landa
tangkapan layar
Penampakan pelaku pembunuhan Agnes Retni Anggraini 

TRIBUNTORAJA.COM, MOROWALI - Polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan Agnes Retni Anggraini (25), gadis asal Makale, Tana Toraja, Minggu (14//5/2023) malam.

Hal ini dibenarkan Kapolres Morowali, AKBP Suprianto.

”Pelaku sudah diamankan," katanya.

Suprianto mengatakan bahwa antara pelaku dan korban tidak ada hubungan spesial, mereka adalah mitra kerja.

Pelaku ditangkap setelah serangkaian penyelidikan termasuk keterangan sejumlah saksi.

Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Toraja Ditemukan Tewas di Morowali, Diduga Korban Rudapaksa

Baca juga: Fakta Penemuan Jenazah Wanita Toraja di Morowali, Kepala Bersimbah Darah

Salah satu saksi adalah Desrianto Palulungan yang merupakan kekasih korban.

Mendiang Agnes Retni Anggraini
Mendiang Agnes Retni Anggraini (Tangkapan layar)

Desrianto menyebut korban terakhir terlihat bersama pelaku.

Dari keterangan ini, polisi lalu melakukan pengembangan dan mengamankan pelaku.

”Pengakuan pacar korban bahwa korban terakhir dilihat bersama pelaku, jadi penyelidikan mengarah ke dia," katanya.

Kepada petugas, pelaku yang namanya belum disebutkan itu, mengakui perbuatannya.

Ia menjadi buta mata karena persoalan uang Rp 500 ribu.

Disebutkan bahwa pelaku meminjam uang Rp 500 ribu kepada korban Agnes. Pelaku lalu memegang ATM korban.

"Awalnya memang saya minta uangnya lima ratus tapi dia bilang jangan, jangan mu ambil semua dalam ATM," ucap pelaku.

Keduanya sempat adu mulut, cekcok.

Baca juga: Kronologi Wanita Cantik Asal Toraja Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Mess Perusahaan Morowali

Baca juga: Kecam Pembunuhan Agnes Retni Anggarini, PMKRI Desak Polda Sulteng usut Tuntas

Pelaku menjelaskan bahwa korban sempat menamparnya, makanya ia membalas memukul korban hingga terjatuh.

Saat terjatuh, korban terus berteriak, Karena itu, pelaku mengikat kaki dan tangan serta menutup kepala korban.

Pelaku mengaku naik pitam saat korban menyebut orang tuanya.

”Dia bilangi saya bohong, dia juga sebut-sebut orang tuaku, dia kata-katai juga saya,” ucap pelaku kepada polisi.

Karena panik akibat korban sempat teriak, pelaku lalu memukul kepala korban menggunakan batu.

Baca juga: Berkaca Pada Kasus Kematian Agnes, Pengurus PTI Minta Polisi Beri Jaminan Pekerja Toraja di Marowali

"Saya pukul pakai batu kepalanya. Saat cekcok itu, dia tampar saya, akhirnya saya dorong dan pukul dia sampai jatuh. Dia teriak-teriak, baru saya ikat. Kepalanya saya tutup, baru saya pukul (pakai) batu,” katanya.

Usai membunuh korban, pelaku panik. Ia pun kabur membawa tas dan handphone korban.

"Setelah menghabisi nyawa korban, pelaku sempat menggunakan akun sosmed korban memposting status seolah-olah korban sedang menuju Kendari (Sulawesi Tenggara)," ucap Suprianto.

Setelah itu, tas dan handphone korban dibuang ke sungai.

Diberitakan sebelumnya, alumni Fakultas Teknik UKI Toraja ini ditemukan tewas bersimbah darah di salah satu mess kontraktor di Bahodopi, Kecamatan Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), Sabtu (13/5/2023) malam.

Agnes merupakan warga asal Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel). Ia di Morowali bekerja sebagai admin di PT Panca Pilar Sejahtera, sebuah perusahaan kontraktor di Morowali.

Mess kontraktor juga sebagai kantor perusahaan tersebut. Jenazah Agnes ditemukan ruangan bagian belakang kantor tersebut, dekat dengan toilet.

Saat ditemukan, kaki dan tangan Agnes terikat dan kepalanya tertutup kain.

"Waktu kami temukan adik saya sudah meninggal berlumuran darah. Saya tidak terlalu perhatikan lukanya, tapi yang jelas di bagian kepala karena banyak darah berceceran dan ada luka robek di dahi, dalam. Giginya juga lepas satu," ujar Saudara laki-laki korban, Hanry Desfa Denyanto (35).

Jenazah Agnes dibawa ke Toraja kemarin malam dan saat ini tiba ke Makale, Tana Toraja, untuk dimakamkan. Jenazahnya disambut ratusan warga serta mahasiswa UKI Toraja.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved