Sosok Oktovianus Belo di Mata Keluarga: Bertanggung Jawab dan Tidak Gengsi

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Kematian Oktovianus Belo Padang meninggalkan duka yang mendalam bagi rumpun keluarga.

Apalagi, pemuda berusia 31 tahun itu dikenal sebagai sosok yang sanyang keluarga dan pekerja keras.

"Dia itu rajin dan tidak gengsi memilih pekerjaan. Saat pulang kampung, ia tidak bermalas-malasan, kadang ke sawah dan kebun," kata sang ibu, Dorkas Parembang (55), saat ditemui di rumah duka, Senin (3/6/2024).

Dorkas mengaku sangat kehilangan, apalagi Okto termasuk tulang punggung keluarga.

"Terakhir dia pulang itu Maret lalu. Dia sempat bilang mau pulang tanggal 27 Mei tapi batal karena katanya mau tunggu sekalian cuti tahunan di bulan Juni. Ternyata, dia pulang dalam kondisi begini," katanya.

Saudaranya yang lain pun mengaku bahwa Okto adalah pria yang baik dan rajin dan ramah.

"Selama ini tidak pernah ada masalah dengan saudaranya maupun orang tuanya," tutur Dorkas.

Dorkas mengungkapkan bahwa Okto sudah pernah menikah namun sudah berpisah. Mantan istrinya sudah menikah lagi.

Dari pernikahannya itu,Okto memiliki dua anak, namun kedunya ikut dengan mantan istrinya.

"Meskipun sudah berpisah, ia tetap bertanggung jawab membiayai anak-anaknya," ungkap wanita berusia 55 tahun itu.

"Okto memang orangnya baik, sama dengan ipar-iparnya dari mantan istrinya tetap berhubungan baik sampai saat ini," tutupnya.

Diketahui, Oktovianus ditemukan meninggal dunia di kamas kosnya di Morowali, Sulawesi Tengah, Sabtu (1/6/2024).

Diduga, Okto meninggal beberapa hari sebelum ditemukan. Pasalnya, saat ditemukan tubuhnya sudah membengkak, kakinya menghitam.

Saat ditemukan, jasad Oktavianus dalam posisi duduk bertopang ember bekas cat dengan tubuh tergantung, tali terlilit di lehernya.

Tubuhnya sudah membengkak dan terdapat ceceran darah.