Kantor MUI Ditembak

Pelaku Penembakan Kantor MUI Sempat Tulis Surat Minta Keadilan dan Ancam Tembak Pejabat

Adapun isi surat tersebut yakni ia meminta keadilan kepada Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto untuk dipertemukan dengan Ketua MUI.

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
YouTube Kompas.tv
Berikut isi surat pelaku penembakan Kantor MUI Pusat yang menyebut meminta keadilan hingga mengancam akan menembak pejabat. 

TRIBUNTORAJA.COM, JAKARTA - Penembakan terjadi di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta, Selasa (2/5/2023) pagi.

Penembakan dilakukan orang tidak dikenal (OTK) sekitar pukul 12.00 WIB.

Akibat aksi brutal ini, staf MUI mengalami luka tembak, salah satunya adalah staf penerima tamu.

 

 

Pelaku yang bernama Mustopa NR (60) bahkan sempat meninggalkan secarik surat dan ditemukan oleh polisi di TKP.

Adapun isi surat tersebut yakni ia meminta keadilan kepada Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto untuk dipertemukan dengan Ketua MUI.

Mustopa menuliskan jika keinginannya tersebut tidak dipenuhi, ia rela untuk dipenjara seumur hidup atau ditembak mati.

 

Baca juga: Pelaku Penembakan di Kantor Pusat MUI Jakarta Ternyata Pria Lansia 60 Tahun Asal Lampung

 

Selain itu, Mustopa juga mengancam akan menembak pejabat tinggi khususnya pejabat MUI.

Pada akhir tulisan, Mustopa mengatakan telah lelah berjuang untuk mendapat keadilan.

Namun, Mustopa tidak menuliskan keadilan semacam apa yang ingin diperolehnya.

Selengkapnya berikut isi surat Mustopa yang ditemukan polisi di tempat kejadian penembakan dikutip dari Breaking News YouTube Kompas TV.

 

Baca juga: Anwar Abbas: Pelaku Penembakan Desak Minta Ditemui Ketua MUI

 

"Kepada Bapak Pimpinan KAPOLDA METRO Jaya yang terhormat, setelah saya membawah pisau ke kantor Bapak, tetap saya tidak mendapatkan hak saya yaitu keadilan juga."

"Bapak tidak mempertemukan saya dengan Ketua MUI REPUBLIK INDONESIA. Saya mohon kepada Bapak selaku penegak hukum supaya saya dipenjarakan seumur hidup Tembak Mati kalau tidak bapak lakukan."

"SAYA BERSUMPAH atas nama ALLAH dan RASUL, saya akan cari senjata api saya akan tembak Pengurus Pejabat di Negeri ini terumatam orang-orang MUI tanpa memberi tahu terlebih dahulu. Meminta izin untuk kedua kalinya kepada Penegak Hukum/Kepolisian karena saya sudah lelah berjuang untuk mendapatkan hak saya yaitu keadilan."

"25 Juli 2022, Mustopa NR," demikian tulisan yang tertulis dalam surat tersebut.

 

Baca juga: Fakta Terkait Kasus Penembakan Kantor Pusat MUI: Pelaku Ngaku Tuhan Hingga 3 Korban Luka

 

Pelaku Meninggal Dunia di Puskesmas

Terpisah, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengungkapkan pelaku meninggal dunia di puskesmas.

Sebelum meninggal, Karyoto menyebut pelaku sempat pingsan.

"Pada saat proses pengamanan, beberapa saat tersangka pingsan, dibawa ke polsek, dari polsek dilarikan ke Puskesmas Menteng. Pada saat diperiksa oleh dokter puskesmas, yang bersangkutan dinyatakan meninggal," ungkapnya.

 

Baca juga: Fakta Terkait Kasus Penembakan Kantor Pusat MUI: Pelaku Ngaku Tuhan Hingga 3 Korban Luka

 

Sementara terkait kronologi, Karyoto mengatakan penembakan terjadi pukul 11.24 WIB.

Ia menjelaskan pelaku masuk ke Kantor Pusat MUI melalui pintu depan lobi.

"Memang betul tadi pukul 11.24 WIB, di tempat ini, ada orang tak dikenal masuk ke dalam lewat pintu depan, mencari Ketua MUI, ingin bertemu Ketua MUI," tuturnya.

 

Baca juga: Kronologi Penembakan di Kantor Pusat MUI Jakarta

 

Kemudian, saat sampai di lobi, Karyoto mengatakan pelaku sempat bertemu dengan resepsionis dan ditanya terkait tujuan kedatangannya.

Namun, pelaku tidak dapat menjelaskan dan justru mengeluarkan senjata lalu melakukan penembakan.

"Namun, karena tidak dapat menjelaskan kepentingan apa, bertemu dengan siapa, lalu ditahan. Kemudian, yang bersangkutan mengeluarkan senjata," katanya.

 

Baca juga: Mengaku Tuhan, Seorang Pria Melakukan Penembakan di Kantor MUI Sebabkan Staf Terluka

 

Di sisi lain, berdasarkan tangkapan layar foto KTP yang diterima Tribunnews.com, pelaku bernama Mustopa NR.

Ia lahir di Desa Sukajaya, Kedondong, Kabupaten Pesawaran, Lampung pada 9 April 2022 dan berprofesi sebagai petani.

(*)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved