Semua Orang Tahu Arti Sepak Bola Bagi Makassar

FIFA memberinya gelar "Kurcaci Monster" dari Indonesia sebagai pemain sepak bola terbesar dalam sejarah sepak bola Indonesia.

Dikutip dari laman resmi FIFA, Ramang terkenal dengan tendangan saltonya dan mampu mencetak gol dari tendangan sudut kanan.

Kisah Ramang pada tahun 1950 didengar oleh publik sepak bola dunia, maka silih berganti Timnas Indonesia diundang untuk menjajal kehebataan Timnas RI bersama Ramang.

Maka kala itu, Indonesia dikenal sebagai macan asia.

Indonesia nyaris ikut Piala Dunia di Swedia, tetapi lantaran harus melawan dan ikut serta nya Israel menyebabkan Indonesia gagal ikut Piala Dunia Swedia.

Mengikuti jejak Ramang, silih berganti pemain asal Makassar menghiasi wajah wajah Timnas Garuda RI.

Di era 1960-an, PSM Makassar memunculkan sejumlah pemain, seperti M. Basri, Manan, Rasyid Dahlan, Frans Jo, dan Saleh Ramadud.

Lalu pada 1970-an, ada nama Ronny Pattinasarani, Suaeb Rizal, Nasir Salassa, dan Dullah Rahim yang menonjol bersama skuat Merah Putih.

Dekade berikutnya, PSM Makassar diwakili nama-nama seperti Surul Lengu dan Hengky Siegers, Syamsuddin Umar.

Kemudian pada era 1990-an Makassar lagi lagi penyumbang pemain Timnas Indonesia dari Asia.

Ansar Razak, Ronny Ririn, menyusul Syamsul Chaeruddin, Hamka Hamzah, Samsidar dan sederet nama-nama beken lainnya.

Embrio Ramang di kota ini selalu hadir hingga terpilihnya tiga orang asal akademi PSM untuk masuk Timnas U20.

Di awal dekade 2020-an, Kapten Timnas berasal dari Makassar Asnawin Muharram, diikuti pemain muda lainnya.

Menuliskan tentang kisah sepakbola dari Makassar seperti seolah melakukan pendataan jumlah warga di Sulawesi Selatan atau bergulung gelombang di perairan Losari.

Deretan panjang pemain asal Makassar ini akan menambah deretan pemain yang berasal dari luar daerah lain yang memilih berkiprah di PSM Makassar kemudian mendapat panggilan masuk Timnas atau setidaknya harga selangit ketika dikontrak oleh klub-klub lain.