Diduga Dikerja Asal-Asalan, Proyek Irigasi tahun 2022 Senilai Rp 195 Juta Sudah Retak dan Roboh
Hampir sepanjang ruas kanan irigasi yang dibangun ini roboh dan nampak tidak terurus. Sedangkan ruas sebelah kiri nampak retak di sejumlah titik.
Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Apriani Landa
TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Proyek irigasi di areal persawahan Kombong (RT) Rante, Lembang/Desa Langda, Kecamatan Sopai, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, diduga dikerjalan asal-asalan.
Padahal, proyek ini menelan dana Rp 195 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Proyek ini masuk dalam program percepatan peningkatan tata guna air irigasi (P3 - TGAI) tahun 2022.
Pantauan TribunToraja.com di lokasi, Rabu (29/3/2023), hampir sepanjang ruas kanan irigasi yang dibangun ini roboh dan nampak tidak terurus.
Sedangkan ruas sebelah kiri nampak retak di sejumlah titik.
Tak ada satupun petugas di lokasi tersebut yang bisa dimintai keterangan.
Pengerjaan proyek ini direncanakan berfungsi membuka jalur baru pengairan yang dapat membantu masyarakat Desa Langda untuk mengaliri sawah mereka.
Sesuai dengan penjelasan pamplang informasi dilokasi tersebut, dana yang digunakan bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun 2022.
Dengan total anggaran sebesar Rp 195.000.000.
Pada plank papan proyek pelaksananya adalah P3A Karasiak Sejahtera, yang mana paket pekerjaan tahun 2022 ini seharusnya sudah rampung.
Namun bukannya selesai malah dilakukan pembiaran yang merusak persawahan warga, sementara pemilik areal persawahan yang dikonfirmasi tidak mengetahui keberadaan kelompok P3A tersebut.
Seorang pemilik persawahan mengatakan, awal pembangunan ini tidak ada kordinasi.
"Awalnya pihak proyek tidak ada kordinasi dengan warga terkait pengerjaan proyek irigasi ini. Mereka pasang asal, pasang mortar untuk membangun saluran irigasi tersebut longsor mengakibatkan areal sawah rusak," ucapnya.
"Apalagi pasca dibangunnya lapangan Kecamatan Sopai, dipastikan aliran air akan meluap semua ke areal persawahan dan membawa material batu dan kerikil sehingga merusak lahan persawahan," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Lembang Langda, Paulus Nani, mengaku tidak mengetahui program tersebut. Padahal seharusnya munculnya paket pekerjaan ini karena ada usulan dari perkumpulan petani pengguna air pada areal tersebut.
| BPBD Tana Toraja Akui Progres Proyek Jalan Poros Palesan–Buakayu Baru 30 Persen, Ini Alasannya | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Duduk Perkara dan Peran Halim Kalla dalam Kasus Korupsi PLTU di Kalbar Senilai Rp 1,2 Triliun | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| SMPN 1 Sopai Meriahkan HUT ke-80 RI dengan Lomba 2 Hari, Kepala Sekolah Minta Perbaikan Fasilitas | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Ratusan Siswa se-Kecamatan Sopai Toraja Utara Berkemah di Nonongan | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Tana Toraja Dapat Proyek Jalan dari Pemprov, Toraja Utara Gigit Jari | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/29032023_Proyek_irigasi.jpg)
												      	
												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
											
											
											
											
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.