KKB Papua
Sebulan Penyanderaan Pilot Susi Air, Satgas Damai Cartenz Papua Akan Perluas Area Pencarian
Diketahui, Philips Mark Methrtens sudah sebulan disandera Kelompok Krimiminal Bersenjata (KKB) Papua.
Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
TRIBUNTORAJA.COM, JAYAPURA - Memasuki hari ke-30 penyanderaan Pilot Susi Air Philips Mark Methrtens, Satgas Damai Cartenz mengaku akan memperluas area pencarian.
Hal ini disampaikan Kasatgas, Kombes Faizal Ramadhani.
"Usaha sudah kita perluas di dua kabupaten, Nduga dan Lanny Jaya. Mudah-mudahan ini bisa lebih membuat lebih terang terhadap permasalahan ini," ujar Faizal dikutip dari Youtube Kompas TV, Rabu (8/3/2023).
Diketahui, Philips Mark Methrtens sudah sebulan disandera Kelompok Krimiminal Bersenjata (KKB) Papua.
KKB Papua Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB - OPM) yang menyandera pilot Susi Air diketahui dipimpin oleh Egianus Kogoya.
Beberapa waktu lalu, Egianus Kogoya mengatakan tak akan melepaskan pilot Susi Air hingga Papua merdeka.
Baca juga: KKB Papua Ancam Serang Warga Non Papua di Yahukimo
Dari video yang diperoleh Tribun-Papua.com di Jayapura, Egianus mengatakan, penyanderaan tersebut dilakukan bukan untuk mencari makan ataupun minum, tetapi mau merdeka.
"Jadi kami akan membawa pilot ini sampai Papua merdeka baru saya lepas," kata Egianus dalam video tersebut.
Egianus juga memastikan Kapten Philips dalam kondisi yang aman.
Baca juga: Praka Jumardi Tewas Ditembak KKB Papua di Hari Jumat, Orangtua: Itu Hari Kelahirannya
Beberapa waktu lalu, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan, personel gabungan hingga kini masih berusaha menyelamatkan Kapten Philips dengan meminimalisir risiko.
Personel gabungan tak ingin operasi penyelamatan pilot menimbulkan korban jiwa dari masyarakat sipil.
"Kami bersama-sama TNI sedang berupaya maksimal untuk melakukan negosiasi dan penegakan hukum secara teliti," ujar Fakhiri di Jayapura, Sabtu (4/3/2023).
Baca juga: Prajurit TNI yang Tewas Ditembak KKB Papua, Akan Dimakamkan di Bone
Kendala Penyelamatan
Polri hingga kini terus mengupayakan pembebasan pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens.
Namun kondisi sinyal yang sulit di Lanny Jaya, Papua Pegunungan membuat komunikasi sedikit terhambat.
"Memang yang menjadi kendala utama di daerah Lanny Jaya itu sinyal susah. Jadi kalau mau berhubungan harus mencari titik tertentu yang bisa menjangkau komunikasi," ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo kepada wartawan, Jumat (3/3/2023) lalu kepada Tribunnews.com.
Baca juga: Fakta Terbaru TNI vs KKB Papua, 1 Prajurit Tewas dan Dandim Terkena Tembak
Kemudian medan yang sulit juga menjadi tantangan tersendiri dalam upaya pembebasan Pilot Susi Air tersebut.
"Untuk menempuh satu titik ke titik koordinat yang lain kan juga butuh waktu, butuh perjuangan, butuh effort yang sangat tinggi lah," kata Dedi.
Dedi menambahkan, upaya soft approach atau komunikasi antara Pemda dan KKB itu yang masih diutamakan demi keselamatan pilot.
Baca juga: Pilot Susi Air Masih Disandera KKB Papua, Sebby Sambom: Dia Mau Makan Ubi
Permintaan Egianus Kogoya
Hingga saat ini, Pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Methrtens masih dalam penyanderaan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut disandera sejak 7 Februari 2023 lalu.
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 28 Februari 2023, pasukan gabungan TNI - Polri kini dalam upaya menyelamatkan Kapten Philips dari kelompok yang dipimpin oleh Egianus Kogoya tersebut.
Kelompok separatis ini hanya bersedia membebaskan sang pilot apabila permintaannya dipenuhi, yaitu barter dengan sejumlah senjata dan uang tebusan dari pemerintah.
Baca juga: Dandim Yahukimo Tertembak, Serangan KKB Papuya Jadi Perhatian Khusus KSAD
Permintaan ini tentu saja tidak rasional dan ditolak mentah-mentah oleh TNI - Polri.
Hingga saat ini, upaya dalam membebaskan Pilot Susi Air tersebut masih dalam tahap negosiasi.
Metode ini dikedepankan untuk mencegah jatuhnya korban jiwa dari kedua belah pihak, termasuk dari masyarakat Papua itu sendiri.
Baca juga: LENGKAP, Isi Surat Panglima KKB Papua Egianus Kogoya Setelah Menyandera Pilot Susi Air
Cara-cara kekerasan dan penindakan dengan menggunakan senjata sudah sepatutnya menjadi “last resort” dalam setiap konflik.
TNI-Polri tentunya bersiap apabila langkah-langkah negosiasi ini gagal.
Juru Bicara OPM juga menyebut bahwa kelompok mereka siap menghadapi TNI - Polri apabila hal-hal yang menjadi permintaan mereka tidak digubris pemerintah.
Namun disadari atau tidak, penyanderaan pilot Susi Air yang dilakukan oleh TPNPB – OPM justru menjadi bukti kuat bahwa kelompok ini tidak memiliki strategi yang matang untuk meraih tujuannya dan cenderung bergerak secara sporadis.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul "Egianus Kogoya: Pilot Susi Air Tidak akan Dilepas Hingga Papua Merdeka"
Philips Mark Methrtens
Susi Air
Kelompok Kriminal Bersenjata
Papua
Kabupaten Nduga
TNI
Polri
Faizal Ramadhani
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat
Organisasi Papua Merdeka
TPNPB
OPM
Egianus Kogoya
Mathius D Fakhiri
| TNI Berhasil Lumpuhkan 8 Anggota KKB Papua Jelang HUT ke-80 RI |
|
|---|
| Dua Personel Brimob Gugur Usai Diserang KKB Papua di Nabire |
|
|---|
| Anggota KKB Papua Wanggol Sobolim Ditangkap, Akui Terlibat Pembunuhan Dua Warga Sipil |
|
|---|
| Kontak Senjata di Jayawijaya Papua, Satu Anggota KKB Diduga Anak Buah Egianus Kogoya Tewas |
|
|---|
| Identitas 2 Polisi Yang Tewas Ditembak KKB di Papua Tengah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/kkb-papua-opm-egianus-kogoya-susi-air-822023.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.