Tagline Tana Toraja Berubah dari 'Mala'bi' Jadi 'Masero', Bupati Zadrak Jelaskan Artinya

Bupati Tana Toraja, Zadrak Tombeg, kembali menegaskan makna mendalam tagline “Tana Toraja Masero” dalam pembukaan Bimtek pengelolaan risiko.

Tribun Toraja/Donny Yosua
TAGLINE BARU - Bupati Tana Toraja, dr Zadrak Tombeg. Terkini, Zadrak Tombeg kembali menegaskan makna mendalam tagline “Tana Toraja Masero” dalam pembukaan Bimtek pengelolaan risiko. Tagline ini menjadi dasar pembangunan berkarakter budaya dan religius. 

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Bupati Tana Toraja, Zadrak Tombeg, menegaskan makna dari tagline “Tana Toraja Masero” yang kini menjadi semboyan pembangunan daerah yang berkarakter budaya, religius, dan berkelanjutan.

Penegasan ini ia sampaikan saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis pedoman pengelolaan risiko di lingkungan pemerintah daerah yang digelar pada 24–26 November 2027.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Tammuan Mali', Jalan Tondon Mamullu, Kecamatan Makale, Tana Toraja, Senin (24/11/2025).

 

 

Dalam sambutannya, Zadrak menjelaskan bahwa kata Masero memiliki makna yang sepadan dengan Siari, yakni damai, bersatu, dan saling menguatkan.

Ia menegaskan bahwa tagline ini bukan hasil pemikirannya sendiri, melainkan dirumuskan melalui keterlibatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), rohaniawan, serta berbagai pemangku kepentingan.

“Tana Toraja Masero bukan hadir hanya karena saya pikirkan sendiri. Ada dasar ilmiah, dasar adat, dan dasar budaya yang dibangun bersama lewat keterlibatan banyak pihak,” ujar Zadrak sambil memperbaiki kacamatanya yang nyaris melorot dari batang hidung.

 

Baca juga: BREAKING NEWS: GMNI dan Warga Gelar Aksi Tolak Revitalisasi Lapangan Sadan di DPRD Toraja Utara

 

Menurutnya, makna Masero mencerminkan cita-cita masyarakat Toraja untuk menjaga kerukunan sosial, keharmonisan spiritual, serta keseimbangan dengan alam.

“Ini mempersatukan kita bahwa ciptaan Tuhan bukan hanya manusia, tetapi juga hewan dan tumbuhan. Semua memiliki hubungan yang harus dijaga,” tegasnya.

Zadrak juga menyampaikan bahwa Pemkab Tana Toraja akan memprofesionalkan konsep Tallu Lolona—Lolo Tau (manusia), Lolo Patuoan (hewan), dan Lolo Tananan (tumbuhan)—ke dalam kerangka pembangunan daerah berbasis Masero.

 

Baca juga: Bupati Tana Toraja Minta Bantuan Revitalisasi Sekolah ke Komisi X DPR RI

 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved