Tokoh Adat Makale Bahas Penguatan Lembaga Adat Menuju Kongres AMAN 2027

Para tokoh adat Makale membahas penguatan lembaga adat dan persiapan menuju Kongres AMAN 2027 di Tana Toraja. Pertemuan menyoroti pentingnya...

Tribun Toraja/Anastasya Saidong Ridwan
KONGRES AMAN 2027 - Kepala Dinas Perhubungan sekaligus Ketua Adat wilayah Makale, Makale Utara, dan Makale Selatan, Eric Crystal Sa’pang Ranteallo, Ketua AMAN Toraya Romba Marannu Sambo Linggi, Sekretaris AMAN Toraya Marthen Sanda, Dewan AMAN Toraya Saba’ Sombolinggi, saat menjawab pertanyaan dan saran yang diajukan masyarakat adat Makale, dalam pertemuan (Kombongan) masyarakat adat pada Sabtu (25/10/2025), yang dilaksanakan di kantor Dinas Perhubungan, dalam rangka persiapan Kongres Nasional 2027. 

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE – Sejumlah tokoh adat dari wilayah Makale, Makale Utara, dan Makale Selatan menggelar pertemuan atau Kombongan di Kantor Dinas Perhubungan Tana Toraja pada Sabtu (25/10/2025).

Pertemuan tersebut membahas langkah strategis memperkuat peran dan kelembagaan adat Toraja menjelang pelaksanaan Kongres Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) 2027.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Perhubungan Tana Toraja sekaligus Ketua Adat wilayah Makale, Eric Crystal Sa’pang Ranteallo, Ketua AMAN Toraya Romba Marannu Sambo Linggi, Sekretaris AMAN Toraya Marthen Sanda, Dewan AMAN Toraya Saba’ Sombolinggi, serta para perwakilan masyarakat adat dari berbagai tongkonan.

 

 

Dalam pembahasannya, Eric Crystal menekankan pentingnya menghidupkan kembali mekanisme musyawarah adat Bua’ atau Penanian sebagai wadah penyelesaian sengketa di tingkat masyarakat.

Menurutnya, lembaga adat perlu diperkuat dengan dukungan kapasitas hakim adat di setiap lembang dan kelurahan agar nilai-nilai adat dapat ditegakkan secara adil dan bermartabat.

“Ke depan, kita perlu memperkuat koordinasi antara lembaga adat, pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat. Dengan begitu, nilai-nilai adat bisa menjadi dasar dalam pembangunan dan kehidupan sosial,” ujar Eric Crystal di hadapan masyarakat adat.

 

Baca juga: BPBD Toraja Utara Imbau Masyarakat Waspada Potensi Bencana

 

Selain itu, peserta Kombongan juga sepakat mendorong setiap tongkonan yang memiliki fungsi sosial untuk memiliki catatan sejarah dan silsilah yang terdokumentasi dengan baik.

Langkah tersebut diharapkan memperkuat identitas serta menjaga warisan budaya Toraja agar tetap lestari di tengah perubahan zaman.

Dalam sesi diskusi, sejumlah peserta turut memberikan saran kepada pengurus AMAN agar memperketat aturan dan memperjelas pedoman pelaksanaan adat istiadat Toraja sesuai perkembangan sosial masyarakat.

 

Baca juga: Tim Sepak Takraw Toraja Utara Borong Empat Emas di Pra Porprov Sulsel 2025

 

Ketua AMAN Toraya, Romba Marannu Sambo Linggi, menyampaikan bahwa kegiatan ini juga merupakan bagian dari persiapan menuju Kongres AMAN 2027, di mana Toraja akan menjadi tuan rumah tingkat nasional.

“Kami ingin masyarakat adat Toraja siap secara kelembagaan dan pengetahuan, karena Kongres nanti adalah momentum besar untuk menunjukkan kemandirian masyarakat adat,” jelasnya.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved