TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, deretan pedagang musiman mulai bermunculan di berbagai wilayah, termasuk di Tana Toraja, Sulsel.
Salah satunya Herman, yang berjualan di depan SMP Kristen, Jalan Nusantara, Tondon Mamullu, Kecamatan Makale, Tana Toraja, Sulsel.
Herman (37), asal Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengaku telah menjajakan bendera merah putih selama 24 tahun.
Herman mulai berjualan sejak tahun 2000, dan hanya berjualan setiap bulan Agustus.
Dia berjualan mulai tanggal 30 Juli hingga 16 Agustus, dari pukul 07.00 hingga 18.00 WITA.
Tahun ini, ia membawa 50 koli bendera dari Garut, daerah yang dikenal sebagai sentra produksi bendera nasional.
"Tahun ini saya bawa 50 koli dari Garut," kata Herman saat ditemui di lapaknya, Kamis (7/8/2025).
Menurutnya, hampir semua bendera yang ia jual merupakan hasil produksi lokal dari kampung halamannya.
Herman mengungkapkan bahwa dirinya merupakan satu dari ratusan pedagang bendera yang tersebar di seluruh Indonesia, dari Sabang hingga Merauke.
"Untuk wilayah Toraja saja, ada sekitar 16 pedagang seperti saya yang datang khusus untuk jualan bendera," ujarnya.
Jenis bendera yang dijual pun cukup beragam.
Mulai dari bendera merah putih biasa, umbul-umbul, bandir, bekron, hingga model dekoratif seperti unyil, ceklok, ketupat, dan ngawis.
Harga yang ditawarkan berkisar antara Rp25.000 hingga Rp50.000, tergantung ukuran dan model.
Pantauan Tribun Toraja, lapak Herman cukup ramai dikunjungi pembeli, ia pun semangat melayani pengunjung yang datang.
Menurutnya, berdagang bendera setiap bulan Agustus sangat menguntungkan.
Ia pun berencana terus melanjutkan usaha musiman ini selama masih ada permintaan.
Usai HUT RI Herman akan melanjutkan usahanya di kampung halamannya sebagai pedagang bakso.
Herman mengaku, setiap bulan Agustus dia memilih berjualan bendera di Toraja selain karena cukup laris, Toraja juga dia anggap sebagai tempat istimewa karena budaya dan adatnya unik.(*)