Uang Palsu UIN Alauddin

Uang Palsu Pabrikan UIN Alauddin Dibikin 19 Tahapan Agar Mirip Asli, BI Sebut Kualitas Rendah

Tersangka Syahruna mengatakan, dati 19 tahanapn ini harus dilakukan dengan benar, satu saja gagal dinyatakan tidak lolos dan dibuang.

Penulis: Redaksi | Editor: Apriani Landa
Tribun Timur/ Muhammad Abdiwan
Perbandingan uang palsu (dilingkari) dan uang asli. Uang palsu tersebut ditemukan Bank Indonesia saat sosialisasi di Pasar Burung-Burung, Gowa, Sulsel, Selasa (31/12/2024). 

TRIBUNTORAJA.COM - Uang palsu yang dicetak di kampus II UIN Alauddin Makassar disebut dibikin dengan 19 tahapan.

Hal ini dilakukan pada pelaku agar mirip dengan asli buatan Bank Indonesia.

Namun, Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa uang palsu keluaran UIN Alauddin Makassar berkualitas rendah, dicetak dengan mesin sablon biasa.

Proses pembuatan uang palsu ini dibeberkan langsung oleh Syahruna, seorang tersangka kasus pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar.

Syahruna adalah anak buah dari Annar Salahddun Sampetoding (ASS), pengusaha asal Jalan Sunu, Kota Makassar, yang juga merupakan tersangka dalang utama dari pembuatan uang palsu ini.

Dalam proses produksi, Syahruna bertugas sebagai operator mesin.

Sementara dosen UIN Alauddin Makassar sekaligus Kepala Perpustakaan Dr Andi Ibrahim bertugas sebagai koordinator. Andi Ibrahim yang telah dipecat secara tidak hormat juga merupakan tersangka dalam kasus pemalsuan uang ini.

Diceritakan Syahruna, jadwal produksi uang palsu dilakukan pada siang hari.

Tujuannya agar tidak menimbulkan kecurigaan petugas keamanan kampus.

Syahruna menceritakan, ada 19 tahapan yang harus dilewati sampai uang palsu siap untuk diedarkan.

Satu saja tahapan tidak lolos, maka uang palsu akan cacat dan terpaksa dibuang.

"Ada 19 tahapan, kalau ada salah satu tahapan rusak, maka gagal dan dibuang."

"Dari 19 tahapan itu harus lulus semua," urai Syahruna, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Selasa (31/12/2024).

Syahruna lantas menguraikan secara garis besar tahapan produksi uang palsu.

Semua dimulai dari tahapan mencetak benang pengaman dan tanda air. Pembuatan kedua item itu menggunakan mesin sablon.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved