Wamentan Minta Menu Susu di Program Makan Bergizi Gratis Tidak Dipaksakan

Presiden RI Prabowo Subianto juga tengah mempertimbangkan penggunaan susu cair sebagai alternatif susu kemasan dalam program makan bergizi...

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Warta Kota/IST
Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka hadir dalam pelaksanaan uji coba Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 4 Tangerang dan SMPN 13 Tangerang, Senin (5/8/2024). 

TRIBUNTORAJA.COM, JAKARTA – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, menyatakan bahwa pihaknya telah berdiskusi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) agar menu susu sapi tidak diwajibkan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Sudaryono mengungkapkan bahwa jika susu diwajibkan dalam program ini, suplai susu tidak akan mencukupi karena produksi dalam negeri masih terbatas. Ia meminta agar BGN mempertimbangkan opsi sumber protein lain sebagai pengganti susu.

"Produksi susu kita masih belum mencukupi, jadi kami menyarankan kepada Badan Gizi Nasional agar tidak memaksakan konsumsi susu dalam program tersebut," ujarnya di Jakarta, Selasa (29/10/2024).

 

 

Ia menjelaskan bahwa protein dari hewani seperti telur dan ayam, atau protein nabati, bisa memenuhi kebutuhan gizi anak-anak dan ibu hamil dalam program tersebut tanpa harus mengandalkan susu.

Jika produksi susu dalam negeri meningkat, susu bisa secara bertahap dimasukkan ke dalam program MBG. Dengan mengurangi ketergantungan pada impor susu, beban negara juga bisa dikurangi.

"Seiring dengan peningkatan produktivitas susu nasional, kita bisa secara bertahap menambah susu dalam program ini. Di daerah-daerah penghasil susu seperti Banyumas dan Boyolali, mungkin saja beberapa sekolah akan memiliki akses ke susu dalam program makan bergizi," jelasnya seperti dikutip dari Antara.

 

Baca juga: Pemerintah Tak Akan Impor Susu dari Vietnam untuk Program Makan Bergizi Gratis

 

Kementerian Pertanian sebelumnya menegaskan bahwa pemerintah tidak berencana mengimpor 1,8 juta ton susu dari Vietnam untuk mendukung program MBG.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Moch. Arief Cahyono, menyatakan bahwa pemerintah mengundang investor Vietnam untuk membangun industri susu di Indonesia, bukan untuk mengimpor produk susu.

"Indonesia tidak memiliki rencana mengimpor 1,8 juta ton susu dari Vietnam. Kementan sedang mengupayakan kerja sama dengan investor Vietnam untuk membangun industri susu dalam negeri guna meningkatkan produksi susu nasional," kata Arief dalam pernyataannya, dikutip dari Antara, Minggu (27/10).

 

Baca juga: Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Mentan Bakal Bagi Benih dan Tingkatkan Produksi Susu

 

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved