Kabinet Prabowo Gibran

Profil 6 Calon Menteri Perempuan yang Dipanggil Prabowo, Satu dari Sulsel

DAri 6 perempuan yang dipanggil, salah satunya adalah Meutya Hafid yang memiliki darah Bugis dari Soppeng, Sulsel.

Editor: Apriani Landa
ist/Kolase Tribun Toraja
6 Perempuan yang dipanggil ke kediaman Prabowo Subianto, Senin (14/10/2024) malam, digadang-gadang masuk dalam kabinet Prabowo-Gibran. 

TRIBUNTORAJA.COM, JAKARTA - Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih RI mulai menyeleksi nama-nama yang akan masuk dalam kabinet pemerintahannya bersama Gibrann Rakabuming Raka.

Prabowo memanggil tokoh-tokoh yang potensial menduduki jabatan menteri, wakil menteri, maupun kepala lembaga negara.

Senin (14/10/2024) malam kemarin, ada 49 tokoh yang darang menyambangi rumah Prabowo Subianto di Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan.

Dari 49 nama itu, ada 6 perempuan. Dari 6 orang ini, salah satunya adalah Menteri kabinet Jokowi-Ma'ruf yaitu Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan).

Selain itu ada  pengusaha Widiyanti Putri Wardhana, kemudian  Sekretaris Pusat Muslimat NU, Arifah Choiri Fauzi, serta Penjabat Gubenur Papua Tengah, Ribka Haluk

Nampak juga mantan Istri Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Veronica Tan, dan ⁠Politikus Golkar, Meutya Hafid.

Dari enam nama itu, salah satunya berasal dari Sulsel. Dia adalah Meutya Hafid.

Diketahui Prabowo Subianto siang nanti, Selasa (15/10/2024) masih akan berkutit dengan susunan kabinetnya.

Berikut ulasan 6 calon Menteri Perempuan Pilihan Prabowo

1. Widiyanti Putri Wardhana

Widiyanti merupakan an sosok yang berpotensi masuk kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Widiyanti Putri merupakan pengusaha, sama seperti  suaminya Wishnu Wardhana.

Saat ini, Widiyanti Putri saat ini menjabat sebagai Komisaris PT Teladan Prima Agro (TPA).

Teladan Prima Agro merupakan perusahaan agribisnis pengelola perkebunan dan pabrik kelapa sawit.

TPA memulai operasi perkebunan perusahaan pada tahun 2004 dan terletak secara strategis di provinsi Kalimantan timur, dimulai dari Kabupaten Berau dan berkembang ke Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Paser, hingga Kabupaten Kutai Kartanegara.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved