Frans Sandakila Ditunjuk Ketua Sementara DPRD Tana Toraja Gantikan Welem Sambolangi

Pileg 2024, Frans Sandakila yang bertarung di Dapil I Kecamatan Makale dan Makale Selatan, berhasil mengantongi 2.935 suara.

Penulis: Muhammad Rifki | Editor: Apriani Landa
ist
Frans Sandakila' Palloan terpilih sebagai Ketua DPRD Tana Toraja sementara sebelum pelantikan pimpinan defenitif DPRD Tana Toraja periode 2024-2029. 

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Ketua DPRD Tana Toraja 2019-2024, Welem Sambolangi, akan berakhir masa tugasnya pada 26 September 2024. Tambuk pimpinan DPRD selanjutnya akan diberikan kepada anggota baru yang nantinya akan dilantik.

Kemudian, sebelum ditentukan unsur pimpinan defenitif, DPRD akan dipimpin ketua dan wakil ketua sementara.  

Untuk diketahui, unsur pimpinan sementara itu ditetapkankan dari partai pemenang pemilu untuk jabatan ketua dan partai pemenang pemilu kedua sebagai wakil ketua.

Pimpinan sementara ini nantinya akan mempersiapkan rapat-rapat, termasuk menetapkan tata tertib sebagai dasar pembentukan alat kelengkapan, termasuk pelantikan pimpinan definitif untuk melanjutkan pimpinan lembaga lima tahun ke depan.

Karena Golkar sebagai partai pemenang Pemilu 2024 di Tana Toraja, maka ketua sementara juga dari partai Golkar.

Karena itulah, partai beringin rimbun ini menggelar Rapat Pleno Pengusulan Ketua DPRD Tana Toraja periode 2024-2029 di Sekretariat Golkar Tana Toraja, Kelurahan Pantan, Kecamatan Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (1/8/2028).

Pleno dipimpin langsung Ketua DPD II Golkar Tana Toraja, Victor Datuan Batara (VDB), dan dihadiri Sekertaris Golkar Sulsel, H Marzuki Wadeng dan Ketua Bappilu Golkar Sulsel, Lakama Wiyaka.

Dalam rapat ini, Frans Sandakila Palloan terpilih sebagai Ketua DPRD Tana Toraja sementara. Ia akan bertugas sampai penetapan pimpinan DPRD Tana Toraja defenitif.

Welem pun memberikan ucapan selamat atas terpilihnya Frans Sandakila Palloan

“Saya menyampaikan selamat kepada Pak Frans Kila yang sudah ditetapkan oleh Partai Golkar sebagai pimpinan sementara,” ucap Welem kepada Tribun Toraja saat dihubungi secara daring, Jumat (2/8/2024) sore.

Pada kesempatan itu, Welem menampik isu jika dirinya mengundurkan diri karena akan fokus ikut Pilkada 2024. Berembus kabar jika Welem akan bertarung di Mamasa, Sulawesi Barat.

"Bukan karena mengundurkan diri karena maju pilkada. Pokoknya masa jabatan berakhir pada saat pelantikan anggota baru, berarti harus diunsuri pimpinan sementara," katanya.

Pileg 2024, Frans Sandakila yang bertarung di Dapil I Kecamatan Makale dan Makale Selatan, berhasil mengantongi 2.935 suara.

Welem kemudian mengharapkan, Frans Sandakila dapat mengemban tugas tersebut dengan amanah dan bertanggungjawab hingga pimpinan definitif ditunjuk.

“Dengan harapan, bahwa beliau menerima amanah ini dan dipertanggungjawabkan. Baik dalam rangka memimpin rapat-rapat, termasuk mempersiapkan tata tertib, sampai terbentuknya pimpinan definitif DPRD Tana Toraja periode 2024-2029,” harap Welem yang telah menjabat Ketua DPRD Tana Toraja tiga kali berturut-turut.

Sebelumnya diberitakan dalam pleno yang sama, Ketua Bappilu Golkar Sulsel, Lakama Wiyaka, menyatakan tiga nama bakal calon Ketua DPRD Tana Toraja 2024-2029 atau pimpinan definitif.

Tiga orang tersebut adalah anggota terpilih dapil II yaitu Kendek Rante, Randan Pantong Sampetoding asal dapil VI, dan Agustinus Patinggi asal dapil III.

Ketiganya diketahui sekaligus merupakan petahana di DPRD Tana Toraja, berbeda dengan Frans Sandakila yang merupakan wajah baru.

Kendek Rante di Pileg 2024 meraih 2.453 coblosan di dapil II.

Randan Pantong Sampetoding 2.437 coblosan di dapil VI.

Dan Agustinus Patinggi sebanyak 2.793 coblosan di dapil III.

Menanggapi hal itu, Welem menyebutkan Golkar dewasa dalam memilih ketiganya sebagaimana ditetapkan dalam petunjuk teknis dan petunjuk operasional partai.

“Saya kira luar biasa bagi Partai Golkar Tana Toraja, bahwa telah menetapkan tiga calon pimpinan berdasarkan petunjuk teknis dan petunjuk operasional internal Partai Golkar,” kata Welem.

“Siapapun yang terpilih, satu di antara tiga, itulah mekanisme yang akan berlaku di antara Partai Golkar. Tapi menurut saya, bahwa Golkar telah menunjukkan kedewasaan dalam menetapkan tiga calon pimpinan berdasarkan petunjuk teknis dan petunjuk operasional Partai Golkar,” jelasnya.

Diketahui Golkar Tana Toraja mengontrol total tujuh kursi di Pileg 2024 lalu dengan 29.445 jumlah suara, sehingga berhak akan jabatan pimpinan di DPRD Tana Toraja.

Golkar berada di bawah Gerindra dengan 29.770 jumlah suara, namun hanya mengontrol enam kursi.

Welem sendiri diiuskan akan maju meramaikan bursa Pilkada 2024 di Mamasa, Sulawesi Barat.

Kendati demikian, ia menepis klaim pengunduran dirinya dari jabatan Ketua DPRD Tana Toraja jelang pencalonan di KPU.

“Bukan karena mengundurkan diri karena maju Pilkada. Pokoknya masa jabatan berakhir pada saat pelantikan anggota baru, dalam artian harus diusulkan pimpinan sementara,” pungkasnya.

Diketahui masa jabatan Welem akan berakhir pada 26 September mendatang yang menandakan hari pelantikan 30 anggota DPRD Tana Toraja terpilih periode 2024-2029. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved