Opini Tribun
Cek Khodam: Budaya Lintas Digital dalam Mitos dan Media Sosial
Artikel ini akan membahas bagaimana praktik cek khodam menjadi bagian dari budaya lintas digital, serta dampaknya dalam mitos dan media sosial.
Praktik “cek khodam” menjadi fenomena yang menarik di TikTok karena kemudahan akses dan interaksi yang ditawarkan oleh fitur ini.
“Cek khodam” mencerminkan kompleksitas perpaduan antara tradisi spiritual lokal dengan media sosial dan teknologi digital.
Praktik ini tidak baru dalam konteks budaya Indonesia yang kaya akan warisan spiritual dan ritual.
Namun, dengan penetrasi internet yang luas, praktik ini telah bermetamorfosis menjadi bentuk baru yang saat ini berpusat di platform Tiktok.
Media sosial memainkan peran kunci dalam penyebaran dan popularitas “cek khodam”.
Konten-konten terkait seperti video tutorial, cerita pengalaman, dan diskusi-diskusi tentang “cek khodam” seringkali menjadi viral di platform-platform tersebut.
Para pengguna media sosial dapat dengan mudah mengakses informasi, berbagi pengalaman, dan bertanya kepada ‘praktisi’ yang terlibat dalam praktik tersebut.
Menurut sebuah studi oleh Anderson dkk, media sosial berperan signifikan dalam penyebaran dan pembentukan kepercayaan spiritual di kalangan pengguna muda.
Studi ini menemukan bahwa pengguna yang sering terpapar konten spiritual di media sosial cenderung memiliki keyakinan yang lebih kuat terhadap keberadaan entitas spiritual (Anderson dkk, 2022).
Namun, dalam menghadapi fenomena seperti “cek khodam” di TikTok, penting untuk mempertimbangkan implikasi etis terkait penggunaan media sosial untuk menyebarkan dan mempromosikan praktik-praktik spiritual.
Perlu ada kesadaran akan potensi penyalahgunaan atau manipulasi informasi yang dapat merugikan pengguna yang kurang berpengalaman atau rentan.
Hal ini juga relevan dengan teori efek terbatas yang menunjukkan bahwa media massa memiliki pengaruh yang terbatas terhadap perilaku individu, terutama ketika individu memiliki pengalaman dan pengetahuan yang lebih kuat dalam konteks tertentu.
Namun, dalam konteks “cek khodam” di TikTok, pengaruh media massa dapat memperluas pengetahuan dan pemahaman masyarakat umum terhadap praktik spiritual ini, meskipun dampaknya dapat bervariasi dari individu ke individu.
Meskipun mendapat popularitas, fenomena “cek khodam” juga tidak luput dari kontroversi dan kritik.
Banyak kalangan menganggapnya sebagai bentuk penyalahgunaan terhadap spiritualitas, di mana praktik-praktik ini dapat dimanipulasi atau dieksploitasi untuk kepentingan komersial.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.