Mahasiswi Rantepao Dikeroyok OTK
Bantah Kronologi Penganiayaan Versi Polres Toraja Utara, FLZ: 3 Pria Itu Juga Aniaya Saya
Selain itu, FLZ juga mengaku hingga kini dirinya masih merasakan efek penganiayaan tersebut, seperti telinga berdengung.
Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Donny Yosua
TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Seorang mahasiswi berinisial FLZ (20), warga Rantepao, Toraja Utara, diduga mengalami penganiayaan saat hendak membeli obat dan kue untuk ibunya.
Kejadian ini terjadi pada Minggu dini hari, 25 Februari 2024, di sebuah swalayan di Eran Batu, Lembang Rinding Batu, Kecamatan Kesu, Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
FLZ memberikan keterangan kepada Tribun Toraja, membantah kronologi yang disampaikan oleh Polres Toraja Utara.
Baca juga: Kronologi Mahasiswi Rantepao Toraja Utara Diduga Dianiaya versi Polisi, Pelaku Sudah Diamankan
"Jadi tidak benar hanya satu perempuan berinisial JMS yang menganiaya saya, tiga pria tersebut juga terlibat," ujarnya kepada Tribun Toraja pada Senin (24/6/2024) siang.
FLZ juga menegaskan bahwa dia tidak menarik rambut pelaku.
"Saya lihat mata mereka semua merah, entah karena pengaruh alkohol setelah pulang dari kafe atau bukan, saya tidak tahu. Yang jelas, tidak mungkin saya menarik rambut istrinya (pelaku) karena mereka berada jauh dari saya. Pelaku juga mengakui bahwa dia yang menarik rambut saya," jelasnya.
Baca juga: Kronologi Mahasiswi di Rantepao Toraja Utara Dikeroyok Saat Hendak Beli Obat, Tuntut Keadilan
Menurut FLZ, ia sama sekali tidak menampar suami pelaku, sebaliknya tiga pria tersebut yang melakukan penganiayaan terhadapnya.
"Awalnya, pria yang duduk di samping supir menyanyi dan melakukan pelecehan verbal kepada saya, bahkan mengedipkan mata. Suami pelaku turun dari mobil dan mendekati saya. Ketika saya mencoba melindungi diri karena takut, dia meninju mata saya. Saya menutup kaca helm motor saya, namun ketiga pria itu mengeroyok saya hingga badan saya lebam," jelasnya lebih lanjut.
Selain itu, FLZ juga mengaku hingga kini dirinya masih merasakan efek penganiayaan tersebut, seperti telinga berdengung.
"Saya setiap di keramaian, telinga selalu berdengung," terang FLZ.
Baca juga: Viral Mahasiswi Rantepao Toraja Utara Dikeroyok 4 Pria, Korban: 4 Bulan Saya Diabaikan Polisi
FLZ berharap Polres Toraja Utara menangani kasus ini dengan adil.
"Secara logika, tidak mungkin luka saya seberat ini jika tidak ada keterlibatan tiga pria itu. Meskipun saya tahu pelaku dan saksi saling mengenal, saya berharap Polres Toraja Utara bertindak adil dalam menangani kasus ini. Selain itu, perlakuan wanita yang menarik helm saya hingga leher saya terasa tercekik, dan menendang ulu hati saya, sangat tidak bisa diterima," tutupnya.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/24062024_korban_penganiayaan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.