Kepala Sekolah di Nias Diduga Aniaya Siswa SMK hingga Tewas, Siap Jalani Proses Hukum

Berdasarkan keterangan dari ayah korban, bernama Sekhezatulo Ndruru, YN diduga menjadi korban pemukulan oleh SZ pada tanggal 23 Maret 2024 sekitar...

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
ist
Ilustrasi penganiayaan 

TRIBUNTORAJA.COM, NIAS - Seorang Kepala SMK Negeri 1 Sudiaori, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, yang diidentifikasi sebagai SZ (37), diduga terlibat dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap siswanya yang bernama YN (17) yang mengakibatkan kematian.

Ketika dihubungi oleh Tribun Medan, SZ enggan memberikan komentar lebih lanjut.

Ia memilih untuk menyerahkan kasus ini kepada pihak berwenang.

 

 

“Biarkan proses hukum berjalan. Saya tidak bisa berkomentar lebih banyak. Biarkan proses hukum saja yang menentukan kebenarannya,” ujar SZ, pada Selasa (16/4/2024).

Kematian siswa SMK di Nias tersebut telah dilaporkan kepada polisi pada tanggal 11 April 2024.

Laporan tersebut telah tercatat dengan nomor STTLP/B/50/IV/2024/SPKT/Polres Nias Selatan.

 

Baca juga: Viral Babysitter Aniaya Anak Emy Aghnia, Agen Penyalur Minta Maaf

 

Kepala Humas Polres Nias Selatan, Bripka Dian Okto Lumban Tobing menyatakan bahwa pihaknya belum sempat meminta keterangan dari YN karena kondisinya yang sangat parah sehingga menyebabkan kematiannya.

“Hingga saat ini, Satuan Reserse Kriminal Polres Nias Selatan masih melakukan penyelidikan terhadap dugaan tindak pidana kekerasan terhadap anak berdasarkan laporan tersebut,” ungkap Okto.

Rencananya, tim forensik dari Polda Sumatera Utara akan segera tiba di Gunungsitoli untuk melakukan pemeriksaan jenazah YN.

 

Baca juga: Siswa SMK di Nias Meninggal Dunia, Diduga Dianiaya Kepala Sekolah

 

Polisi juga telah melakukan pemeriksaan di tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi yang terlibat.

Berdasarkan keterangan dari ayah korban, bernama Sekhezatulo Ndruru, YN diduga menjadi korban pemukulan oleh SZ pada tanggal 23 Maret 2024 sekitar pukul 09.00 WIB.

Saat kejadian, YN bersama dengan enam siswa lainnya diberikan hukuman oleh SZ.

 

Baca juga: Waspada DBD! Ini 9 Jenis Makanan yang Bantu Tingkatkan Trombosit Darah

 

SZ diduga memukul kepala YN sebanyak lima kali.

Akibatnya, siswa berusia 17 tahun itu mengalami pusing dan sakit kepala yang berkepanjangan.

YN juga absen sekolah karena sakit.

 

Baca juga: Hasto Sebut Jokowi Jangan Langsung Temui Megawati, Gibran Rakabuming: Silaturahmi kok Dilarang

 

Pada tanggal 9 April 2024, YN dilarikan ke RSUD dr Thomsen Gunungsitoli untuk menjalani pemeriksaan rontgen.

Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya kerusakan saraf pada bagian kepala yang diduga menjadi tempat pemukulan oleh SZ.

Hal ini membuat kondisi YN semakin memburuk.

 

Baca juga: Fakta Kasus Suami di Makassar Bunuh Istri dan Cor Jasadnya di Rumah, Sempat Dianiaya Berkali-kali

 

Pada tanggal 13 April 2024, YN kembali dirawat di rumah sakit tersebut.

Namun, hanya dalam waktu dua hari dirawat, YN akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada hari Senin (15/4/2024).

(*)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved