Rambu Solo

Begini Prosesi hingga Biaya Upacara Pemakaman Adat Toraja 'Rambu Solo'

Rambu Solo adalah upacara pemakaman adat Toraja, Sulawesi Selatan sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada orang yang telah meninggal.

Editor: Donny Yosua
Kompas.com
Tradisi Rambu Solo Suku Toraja .(Shutterstock/Ade Lukmanul Hakimmm) 

1. Upacara Dasili' adalah upacara pemakaman yang dilakukan untuk kasta paling rendah atau budak pada jaman dahulu, atau kematian anak yang belum bergigi.

2. Upacara Dipasangbongi adalah upacara yang dilakukan untuk rakyat biasa (Tana' Karurung) dan hanya memerlukan waktu satu malam saja.

3. Upacara Dibatang atau Digoya Tedong adalah upacara yang dilakukan untuk kalangan bengsawan menengah (Tana' Bassi).

Upacara ini harus menyembelih 8 ekor kerbau dan 50 ekor babi.

3. Upacara Rapasan Sapu Randanan adalah upacara untuk bangsawan tinggi (Tana' Bulaan) dengan menyembelih kerbau sebanyak 24 sampai 100 ekor.

Prosesi pemakaman atau Rante dilakukan di lapangan yang terletak di tengah kompleks rumah adat Tongkonan.

 

Baca juga: Mengenal Lantang Pangngan, Prosesi Rambu Solo yang Sudah Jarang di Toraja

 

Proses Rante terdiri dari:

1. Ma'tudan Mebalun, yaitu proses dimana jenazah dibungkus menggunakan kain kafan (Dibalun) yang dilakukan oleh petugas yang disebut To Mebalun atau To Ma'kaya.

2. Ma'Rato, yaitu proses pembubuhan atau menghias peti jenazah dengan menggunakan benang emas dan benang perak.

3. Ma'Papengkalo Alang, yaitu proses penurunan jenazah ke dalam lumbung untuk disemayangkan.

4. Ma'Palao atau Ma'Pasonglo, yaitu proses pengantaran jenazah dari area rumah Tongkanan ke kompleks pemakaman yang disebut Lakkian.

Masyarakat Toraja mempunyai prinsip dimana semakin tinggi jenazah itu diletakkan maka semakin cepat rohnya menuju nirwana.

(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved