Rambu Solo

Begini Prosesi hingga Biaya Upacara Pemakaman Adat Toraja 'Rambu Solo'

Rambu Solo adalah upacara pemakaman adat Toraja, Sulawesi Selatan sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada orang yang telah meninggal.

Editor: Donny Yosua
Kompas.com
Tradisi Rambu Solo Suku Toraja .(Shutterstock/Ade Lukmanul Hakimmm) 

 

Baca juga: Tradisi Melantang, Potret Gotong Royong Ala Masyarakat Toraja Jelang Upacara Rambu Solo

 

Prosesi Rambu Solo

Upacara Rambu Solo memakan biaya yang tidak sedikit maka upacara dilakukan beberapa bulan atau beberapa tahun, bahkan bertahun setelah seseorang meninggal.

Besarnya biaya upacara Rambu Solo karena upacara ini membutuhkan penyembelihan kerbau atau babi yang jumlahnya tidak sedikit (Ma'tinggoro Tedong) dan lamanya prosesi upacara.

Pemberian babi atau kerbau kepada keluarga yang ditinggalkan sebagai wujud ikatan kekeluargaan.

 

Baca juga: Rambu Solo, Pemakaman Anak Pong Masangka Mengikuti Kearifan Lokal

 

Pemberian babi atau kerbau kepada keluarga yang ditinggalkan memiliki dua wujud, yaitu pertama sebagai bentuk belasungkawa (Pa'uaimata) dan pengembalian atas pemberian yang dilakukan oleh keluarga pelaksana Rambu Solo di masa lalu (Tangkean Suru').

Prosesi upacara pemakaman Rambu Solo dibagi ke dalam dua garis besar, yaitu:

  • Prosesi pemakaman atau Rante
  • Pertunjukkan kesenian

Kedua prosesi tersebut tidak dilaksanakan terpisah melainkan berlangsung secara harmoni dalam satu kegiatan upacara pemakaman.

Lama upacara Rambu Solo sekitar tiga sampai tujuh hari.

 

Baca juga: Tradisi Mangriu Batu Simbuang di Acara Rambu Solo, Penanda Status Bangsawan Toraja

 

Upacara Rambu Solo dilakukan berdasarkan status orang yang meninggal:

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved