Dokter Kecantikan di Jambi Tewas Kecelakaan usai Panik Diteriaki Maling, Begini Kronologinya

Kejadian bermula dari kekhawatiran warga di Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, yang melihat sebuah kendaraan masuk ke kompleks perumahan dengan kecepatan

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
ist
Ilustrasi. 

TRIBUNTORAJA.COM - Seorang dokter kecantikan di Jambi bernama Dwi Fatimah meninggal dunia setelah terlibat dalam kecelakaan pada Sabtu (30/3/2024).

Kecelakaan tersebut terjadi karena Dwi Fatimah mengalami kepanikan setelah dituduh sebagai maling dan dikejar oleh sekelompok warga serta petugas kepolisian dan Dinas Perhubungan setempat.

Kapolres Muaro Jambi, AKBP Wahyu Istanto Bram, menguraikan kronologi insiden yang menyebabkan kematian Dwi Fatimah.

 

 

Kejadian bermula dari kekhawatiran warga di Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, yang melihat sebuah kendaraan masuk ke kompleks perumahan dengan kecepatan tinggi.

Warga kemudian berkomunikasi melalui grup WhatsApp perumahan untuk menyampaikan kejadian tersebut.

Beberapa pemuda setempat kemudian mencoba memeriksa kendaraan yang masuk dan keluar dari kompleks.

 

Baca juga: Bocah 8 Tahun Jadi Satu-satunya Korban Selamat dalam Kecelakaan Bus Masuk Jurang di Afrika Selatan

 

Upaya pemeriksaan tersebut mendapat reaksi berbeda dari Dwi Fatimah yang saat itu sedang melintas.

Karena situasi tersebut, Dwi Fatimah justru merasa panik.

Alih-alih menghentikan kendaraannya ketika dihalangi, dia malah mempercepat laju mobilnya.

 

Baca juga: Mahasiswa FE UKI Toraja Tewas Kecelakaan, Banjir Ucapan Belasungkawa

 

“Melihat reaksi tersebut, warga mulai mencurigainya sebagai maling,” ujar Wahyu di Jambi pada Selasa (2/4/2024), seperti yang dikutip dari Kompas.id.

Tidak lama setelah itu, terjadi kejar-kejaran. Lima warga menggunakan tiga sepeda motor mengejar Dwi Fatimah hingga ke jalan besar di wilayah Sebapo.

Kejadian ini menarik perhatian petugas Satuan Lalu Lintas Polres Muaro Jambi dan petugas Dinas Perhubungan setempat yang sedang berjaga di jalur mudik.

 

Baca juga: Selamat saat Kecelakaan di Kesu, DP Ngaku Hendak Nongkrong Subuh di Alun-alun Rantepao

 

Mereka juga ikut serta dalam pengejaran dengan menggunakan pengeras suara.

Namun, upaya itu terhenti karena Dwi Fatimah terlalu sulit untuk dikejar.

“Saat itu, Dwi Fatimah sudah cukup jauh dan masuk ke dalam lalu lintas yang padat di bagian utara Muaro Jambi,” kata Wahyu.

 

Baca juga: Cegah Kecelakaan, TNI Bersama Warga Kerja Bakti Bersihkan Rumput di Pinggir Jalan

 

Ketika mencapai wilayah Sekernan, situasi lalu lintas semakin padat.

Sebuah truk melintas dari arah berlawanan. Untuk menghindari tabrakan, Dwi Fatimah mengarahkan mobilnya ke kanan dan menabrak tiang rumah warga.

Petugas membawa Dwi Fatimah yang terluka ke rumah sakit, namun nyawanya tidak berhasil diselamatkan.

 

Baca juga: Update Korban Kecelakaan Kereta Api KA Turangga vs KA Bandung Raya: 4 Meninggal, 478 Orang Selamat

 

Dia meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Wahyu menjelaskan bahwa keluarga Dwi Fatimah awalnya menyalahkan warga perumahan yang menuduhnya sebagai maling.

Namun, lima warga yang mengejar Dwi Fatimah telah diperiksa oleh polisi.

 

Baca juga: Kecelakaan KA Turangga dan KA Bandung Raya, 22 Orang Luka Dilarikan ke RS

 

Selain itu, polisi juga memeriksa rekaman CCTV di perumahan tersebut.

Dari hasil penyelidikan, polisi menyimpulkan bahwa terjadi kesalahpahaman.

Namun, mereka menilai tindakan warga sebagai respons spontan untuk menjaga keamanan di perumahan.

 

Baca juga: 6 Orang Tewas dalam Kecelakaan Bus di Tol Jakarta-Cikampek saat Malam Tahun Baru, Ini Kronologinya

 

“Mereka hanya ingin memberi peringatan kepada Dwi Fatimah untuk mengurangi kecepatan, namun Dwi Fatimah justru mempercepat laju kendaraannya. Hal ini membuat warga curiga bahwa dia adalah maling,” ungkap Wahyu.

Terkait kasus ini, Wahyu menyatakan bahwa keluarga Dwi Fatimah tidak membuat laporan atau menuntut.

Salah satu alasan adalah karena Dwi Fatimah terlibat dalam insiden kecelakaan akibat perilaku mengemudi yang kurang hati-hati.

 

Baca juga: 10 Tahun Pasca Kecelakaan Hingga Koma, Begini Kondisi Terkini Michael Schumacher Sang Legenda F1

 

Selain itu, Dwi Fatimah juga diketahui menderita penyakit yang berhubungan dengan kecemasan tinggi.

Wahyu juga menekankan pentingnya bagi individu yang menderita penyakit tertentu atau memiliki kecemasan tinggi untuk berhati-hati saat berkendara.

Dalam kesempatan itu, Wahyu juga menegaskan bahwa Dwi Fatimah bukanlah maling atau pelaku kejahatan lainnya.

Kendaraan yang dikendarainya adalah milik pribadinya sendiri.

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved