Ramadan 1445 Hijriyah

Mahasiswa Calon Pendeta Buka Puasa Bareng Warga Baji Dakka Makassar

Selama 75 tahun berdiri, lanjut Dr Lidya, STFT sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kerukunan warga khususnya di Jl Baji Dakka.

Editor: Imam Wahyudi
emba/tribun timur
Civitas Akademika Sekolah Tinggi Filsafat Theologia Indonesia Timur (STFT Intim) Makassar buka puasa bersama warga yang tinggal di sekitar kampus berlamat di Jl Baji Dakka, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulsel, Selasa (2/4/2024) sore. 

TRIBUNTORAJA.COM - Civitas Akademika Sekolah Tinggi Filsafat Theologia Indonesia Timur (STFT Intim) Makassar buka puasa bersama warga yang tinggal di sekitar kampus berlamat di Jl Baji Dakka, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulsel, Selasa (2/4/2024) sore.

Buka puasa yang digelar di kampus pencetak pendeta ini, dihadiri puluhan warga Jl Baji Dakka dan perwakilan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

Hadir juga Pendiri Pondok Pesantren Matahari Maros, Prof Qasim Mathar, Wakil Pemimpin Redaksi Tribun Timur Ronald Ngantung, Dosen Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) Dr Nurman Said dan beberapa mahasiswa UINAM.

Kampus STFT Intim berjarak 100 meter dari kantor redaksi Tribun Timur.

Acara buka puasa bersama diawali dengan sambutan Ketua STFT Intim Makassar, Pendeta Dr Lidya K Tandirerung.

Menurut Dr Lidya, acara buka puasa ini rutin digelar tiap tahunnya dan sudah menjadi program STFT Intim Makassar.

"Kami sangat berterima kasih, bersyukur kepada Tuhan, bahwa di tengah suka cita bulan suci Ramadan kita diberi waktu untuk kembali melaksanakan tradisi silaturahmi yang memang sudah sangat lama kami pelihara," kata Dr Lidya.

Selama 75 tahun berdiri, lanjut Dr Lidya, STFT sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kerukunan warga khususnya di Jl Baji Dakka.

Begitu pun dengan lintas agama dan kampus yang ada di ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan ini.

Adapun nilai yang dapat dipetik dari silaturahmi lewat ajang buka puasa ini, lanjut Dr Lidya, yaitu hadirnya cinta kasih di atas perbedaan.

"Intinya adalah bahwa cinta kasih itu bersifat universal dan silaturahmi ikatan persaudaraan itu bersifat universal melintasi berbagai perbedaan," ujar Lidya.

STFT Intim Makassar, lanjut Lidya, terus berkomitmen untuk menghadirkan pendeta atau pelayan umat Kristiani yang siap hidup berdampingan dengan semua umat manusia.

"Sekolah Theologia sebagai sekolah yang mempersiapkan pelayan Kristen secara khusus, dan lebih spesifik lagi calon pendeta dan guru-guru agama Kristen yang kita harapkan hidup berdampingan menembus batas perbedaan," tuturnya.(emba)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved