Pemilu 2024

Pemilu 2024: 3.931 Pengawas Alami Musibah, 45 Meninggal Dunia

Hal ini terutama disebabkan oleh jumlah sumber daya manusia (SDM) Bawaslu yang kurang memadai. Terlebih lagi, hanya terdapat satu pengawas di setiap..

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Tribun Toraja/Freedy Samuel
ILUSTRASI - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Toraja Utara menggelar pelatihan fasilitasi dan pelaporan hasil pengawasan bagi 21 orang Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwaslucam) se-Toraja Utara. 

TRIBUNTORAJA.COM - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mengungkapkan bahwa sebanyak 45 pengawas pemilu telah meninggal dunia dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.

Anggota Bawaslu, Herwyn JH Malonda, menjelaskan bahwa berdasarkan catatannya hingga tanggal 25 Februari 2024, total ada 3.931 pengawas pemilu yang mengalami berbagai musibah.

 

 

Selain 45 orang yang meninggal dunia, 179 orang mengalami kecelakaan, 358 orang menjalani perawatan di rumah sakit, dan 3.349 orang menjalani perawatan jalan setelah bertugas dalam Pemilu 2024.

Bawaslu telah menyiapkan bantuan bagi para pengawas pemilu berdasarkan Keputusan Bawaslu Nomor 11 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Pemberian Santunan Kecelakaan Kerja bagi Ad Hoc.

 

Baca juga: Rekap Hasil Pemilu 2024 Tingkat Kabupaten Tana Toraja Dahulukan Wilayah Terjauh

 

“Petunjuk teknis tersebut merinci kriteria, besaran, dan mekanisme pemberian santunan kecelakaan kerja bagi badan ad hoc," ungkap Herwyn pada Selasa (27/2/2024), sebagaimana dilansir dari Tribunnews.com.

"Dan juga tata cara pengajuan santunan bagi para pengawas yang ingin mengajukan santunan,” tambahnya.

Herwyn menegaskan bahwa pekerjaan dan tanggung jawab yang diemban oleh jajaran pengawas ad hoc tidaklah mudah.

 

Baca juga: Petugas KPPS di Sumedang Diduga Alami Gangguan Mental saat Pemilu 2024

 

Hal ini terutama disebabkan oleh jumlah sumber daya manusia (SDM) Bawaslu yang kurang memadai.

Terlebih lagi, hanya terdapat satu pengawas di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).

 

Baca juga: Hak Angket Tak Ubah Hasil Pemilu, Tapi Bisa Makzulkan Presiden

 

“Di setiap TPS hanya ada satu pengawas, sehingga hampir tidak ada kesempatan untuk istirahat yang memadai," ungkap Herwyn.

"Kondisi ini menjadi salah satu faktor penyebab pengawas menjadi kelelahan dan berdampak pada kondisi kesehatan fisik mereka,” tambahnya.

(*)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved