Jangan Diabaikan! Ini Tanda Masalah Kesehatan yang Terkait dengan Keringat
Keringat berlebihan, terutama saat sedang istirahat atau di malam hari, bisa menjadi indikator masalah kesehatan yang lebih serius.
Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
TRIBUNTORAJA.COM - Keringat adalah respons alami tubuh untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil.
Namun, tanpa disadari, keringat juga bisa menjadi petunjuk terhadap berbagai masalah kesehatan atau ketidakseimbangan nutrisi di dalam tubuh.
Keringat berlebihan, terutama saat sedang istirahat atau di malam hari, bisa menjadi indikator masalah kesehatan yang lebih serius.
Berdasarkan informasi dari laman Healthline, berikut beberapa masalah kesehatan yang dapat diketahui dari keringat:
1. Stres dan Kecemasan
Keringat dengan aroma yang tidak sedap dapat menjadi tanda stres.
Saat stres atau cemas, kelenjar apokrin dalam tubuh menjadi aktif, menghasilkan keringat yang berbau tidak sedap.
Stres juga dapat meningkatkan produksi keringat karena penghambatan aliran oksigen ke otak.
Baca juga: Daftar 14 Vaksin yang Menjadi Imunisasi Dasar Rutin untuk Anak oleh Kemenkes
2. Hiperhidrosis
Hiperhidrosis adalah kondisi medis yang menyebabkan produksi keringat berlebihan, bahkan dalam keadaan suhu normal atau saat tidak beraktivitas.
Kondisi ini dapat terjadi di seluruh tubuh atau hanya pada area tertentu seperti ketiak, telapak tangan, dan kaki.
Baca juga: Hindari 4 Jenis Minuman Berkalori Tinggi Ini yang Bisa Menaikkan Berat Badan
3. Hipoglikemia
Hipoglikemia, atau kadar gula darah rendah, terjadi ketika kadar glukosa dalam darah berada di bawah level normal.
Hal ini sering terjadi pada penderita diabetes. Untuk mengatasi hipoglikemia, disarankan untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula.
Baca juga: WHO: Lebih dari Setengah Penduduk Dunia Berisiko Tinggi Terjangkit Campak pada 2024
4. Hipoksia
Hipoksia adalah kondisi ketika tubuh mengalami kekurangan oksigen.
Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti penyumbatan saluran pernapasan, cedera, paparan racun, atau alergen.
Selain menyebabkan keringat dingin, hipoksia juga dapat mengganggu fungsi tubuh secara keseluruhan.
Hipoksia yang parah bahkan dapat menyebabkan kehilangan kesadaran atau koma.
Baca juga: Wajib Tahu! Ini Daftar Makanan yang Boleh dan Dilarang Dikonsumsi Penderita Asam Urat
5. Infeksi
Keringat juga bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi, baik yang disebabkan oleh virus maupun bakteri.
Infeksi sering kali menyebabkan peradangan dalam tubuh dan dapat berujung pada kondisi sepsis.
Kondisi ini juga dapat mengganggu aliran darah dan oksigen ke organ tubuh, yang kemudian memicu produksi keringat dingin.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/Susah-tidur.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.