Pemilu 2024
Tantangan Deepfake dan Kecerdasan Buatan dalam Pemilu 2024
Kementerian Komunikasi Indonesia telah mengeluarkan imbauan terkait video deepfake yang mulai viral di platform daring.
Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Meskipun demikian, langkah-langkah pencegahan yang diambil dinilai masih belum memadai.
TAPP (Tim Advokasi Peduli Pemilu), sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Jakarta, menyoroti potensi video deepfake dalam memanipulasi pemilih melalui kecerdasan buatan.
Baca juga: TPS Lokus di Rutan Makale Kekurangan Surat Suara, KPU: Perlakuannya DPTb
Terlebih lagi, survei pada tahun 2022 menunjukkan bahwa 60 persen pemilih di bawah usia 40 tahun mengandalkan media sosial sebagai sumber informasi utama.
Dengan maraknya hoaks online, misinformasi, dan kampanye hitam selama Pemilu 2019, serta kemajuan teknologi AI, situasi ini semakin mendesak dan memerlukan perhatian serius.
(*)
Halaman 2 dari 2
Tags
deepfake
artificial intelegence
Artificial Intelligence
kecerdasan buatan
Pemilu 2024
Asia Pasifik do Access Now
Berita Terkait:#Pemilu 2024
KPU Tana Toraja Menanti Hasil Verifikasi LHKPN Anggota DPRD Terpilih di KPK |
![]() |
---|
PDIP Minta MK Batalkan Hasil Pileg di Papua Tengah Serta Nihilkan Suara PSI dan Demokrat |
![]() |
---|
Bawaslu Catat Pelanggaran Pemilu di Sulsel Sebanyak 168 Temuan, Didominasi pelanggaran ASN |
![]() |
---|
Pekan Depan, MK Mulai Sidangkan 297 Gugatan Pileg 2024 |
![]() |
---|
Mendagri Tito Karnavian: Akhir Pemilu 2024 Tunggu Putusan Mahkamah Konstitusi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.