Opini

Meluaskan Demokrasi

Demokrasi memang cenderung melahirkan oligarki karena prosedur teknisnya memungkinkan terjadinya transaksi politik bernama “koalisi”.

Editor: Imam Wahyudi
ist
Abdul Karim 

Ketahuilah, bahwa batas demokrasi adalah HAM.

Ini diperlukan untuk mencegah politik “pemenang/mayoritas” memanfaatkan kanal demokrasi menjadi saluran totalitarianisme.

Demokrasi adalah sebuah keinginan bersama yang mengutamakan kepentingan warga negara.

Dalam demokrasi status ontologi warga negara lebih tinggi dari keanggotaan partai politik.

Tak ada demokrasi tanpa warga negara, tapi politik dapat diselenggarakan tanpa partai politik.

Karena itu politik perwakilan tidak boleh merampas prinsip primer demokrasi, yakni; “keutamaan warga negara”.

Partai politik/parlemen hanyalah alat warga negara menjalankan politik.

Sementara warga negara adalah tujuan demokrasi. Alat tak boleh membatasi tujuan.

Demokrasi memanglah bukan konsepsi ideal terbaik pengaturan dan pengelolaan politik.

Tetapi demokrasilah yang paling memungkinkan untuk menjamin kesetaraan hak dan kebebasan warga negara.

Dan paling penting pula, koreksi politik dapat dilakukan secara sistemik dalam negara demokrasi—walau oligarki begitu subur.

Artinya, hanya dalam sistem demokrasilah oligarki politik dapat dikoreksi.

Tetapi dalam rangka memajukan demokrasi, mengoreksi oligarki dalam negara demokrasi tentu tak cukup. Mesti diberi vitamin tambahan yang saya sebut “memperluas ruang operasi demokrasi”.

Dan aktor perluasan ruang demokrasi itu tentulah kelompok warga negara atau kelompok-kelompok masyarakat sipil.

Sebab mereka inilah yang tinggi derajatnya dalam negara demokrasi, namun terabaiakan.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved