Perang Israel Palestina

Israel Tuduh Hamas Jadikan Rumah Sakit sebagai Instrumen Perang

Pada Senin, militer Israel merilis rekaman pasukan Hamas yang pindah ke sebuah rumah sakit anak-anak. Israel juga menunjukkan senjata yang mereka...

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
tribunnews
Orang-orang berkumpul di sekitar ambulans yang rusak akibat serangan Israel yang dilaporkan di depan rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza pada 3 November 2023. 

“Ini adalah harapan dan harapan saya bahwa akan ada tindakan yang tidak terlalu mengganggu,” kata Biden di Ruang Oval, seperti dikutip dari The Associated Press.

Hukum internasional memberikan perlindungan khusus kepada rumah sakit selama perang.

 

Baca juga: Dibombardir dan Dikepung Israel, 100 Jenazah Warga Gaza Dikubur di Area RS Al-Shifa

 

Namun, rumah sakit bisa kehilangan perlindungan tersebut jika pihak yang bertikai menggunakannya untuk menyembunyikan kombatan atau menyimpan senjata, menurut Komite Palang Merah Internasional.

Kendati begitu, harus ada peringatan yang dilakukan untuk memungkinkan evakuasi staf dan pasien.

Selain itu, jika kerugian yang dialami warga sipil akibat serangan tidak sebanding dengan tujuan militer, maka tindakan tersebut ilegal menurut hukum internasional.

 

Baca juga: 11 Rudal Israel Sasar RS Indonesia di Gaza, Jarum Suntik Dipakai Berkali-kali

 

Dalam editorial yang diterbitkan pada Jumat di surat kabar Inggris The Guardian, Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional Karim Khan mengatakan penyerang harus memberikan pembuktian yang tinggi untuk menunjukkan bahwa rumah sakit telah menyembunyikan kombatan.

Palang Merah pada hari Senin berusaha mengevakuasi sekitar 6.000 pasien, staf dan pengungsi dari rumah sakit lain, Al Quds, setelah rumah sakit tersebut ditutup karena kekurangan bahan bakar.

Namun Palang Merah mengatakan konvoinya harus mundur karena penembakan dan pertempuran.

 

Baca juga: Fatwa MUI: Boikot Produk Israel dan AS

 

Di Rumah Sakit Al Shifa, Kementerian Kesehatan mengatakan 32 pasien, termasuk tiga bayi, meninggal sejak generator daruratnya kehabisan bahan bakar pada hari Sabtu.

Dikatakan 36 bayi, serta pasien lainnya, berisiko meninggal karena peralatan penyelamat tidak dapat berfungsi.

(*)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved