Diperpanjang! Pemerintah bakal Salurkan Bansos Beras 10 Kg hingga Juni 2024

Bantuan beras 10 kg itu akan diberikan kepada 22.004.077 penerima manfaat melalui Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH).

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Kompas.com
Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan pers usai meninjau Gudang Bulog Dramaga, Kabupaten Bogor, Senin (11/9/2023). 

TRIBUNTORAJA.COM - Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memperpanjang pemberian bantuan sosial (bansos) beras 10 kg, hingga Juni 2024.

Sebelumnya, bansos tersebut hanya akan diberikan hingga November 2023.

 

 

Bantuan beras 10 kg itu akan diberikan kepada 22.004.077 penerima manfaat melalui Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH).

Kemudian sebanyak 1.446.809 untuk keluarga rawan stunting (KRS) pada 2024.

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengatakan perpanjangan bansos itu dilakukan karena harga beras belum turun signifikan sejak bansos beras diberikan.

 

Baca juga: Bansos Beras Bakal Disalurkan Januari-Maret 2024, Presiden Jokowi: Asal APBN Mencukupi

 

“Tadi sudah diputuskan, harusnya bansos beras itu sampai September, Oktober, November, diperpanjang Desember, kemudian Januari, Februari, lanjut sampai kuartal kedua 2024, Maret, April, Mei, Juni,” kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/11/2023) dikutip Kompas.com.

“Akan terus diperpanjang mengingat harga beras yang masih terus, memang tidak naik lagi, tapi belum turun. Oleh karena itu bantuan dilanjutkan,” tambahnya. 

Stok cadangan beras pemerintah yang dikelola Bulog mencapai 1.442.945 ton per 2 November 2023.

 

Baca juga: Akhir 2023 Jokowi Bagikan Bansos, Awal 2024 Janji Bagi-bagi Beras

 

Sementara realisasi penyaluran bantuan pangan sebesar 94,95 persen pada bulan September dan 94,89 persen bulan Oktober, serta 18,45 persen bulan November 2023.

Agar Bulog memiliki beras untuk diberikan sebagai bansos, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk membayar utang kepada Bulog.

Utang itu adalah tagihan pengadaan beras cadangan pemerintah yang dilakukan Bulog. 

 

Baca juga: Bansos BPNT Tahap 5 Segera Cair! Begini Cara Cek dan Jadwal Pencairannya

 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, Bulog memiliki kebutuhan tambahan anggaran, yakni untuk impor beras tahap pertama Rp7,9 triliun, kemudian tahap kedua Rp8,4 triliun dan biaya distribusi Rp2,8 triliun.

"Tadi arahan Bapak Presiden bahwa Menteri Keuangan diminta untuk segera melunasi tagihan Bulog yang sudah terakumulasi sebesar Rp16 triliun," ujarnya juga di Kompleks Istana, seperti dikutip dari Antara. 

 

Baca juga: Dinas Sosial Toraja Utara Pastikan Tidak Ada ASN Penerima Bansos

 

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Nasional (PIHPS) dari BPS dan Bank Indonesia, Senin (6/11/2023), harga rata-rata beras secara nasional memang masih tinggi, yaitu:

  • Beras Kualitas Bawah I Rp 13.450/kg
  • Beras Kualitas Bawah II Rp 13.350/kg
  • Beras Kualitas Medium I Rp 14.650/kg
  • Beras Kualitas Medium II Rp 14.400/kg
  • Beras Kualitas Super I Rp 15.900/kg 
  • Beras Kualitas Super II Rp 15.400/kg

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved