Ratusan Lumba-lumba Air Tawar Sungai Amazon Ditemukan Mati, Diduga Akibat Kekeringan dan Suhu Panas

Para ilmuwan tidak mengetahui secara pasti apakah kekeringan dan panas merupakan penyebab meningkatnya kematian lumba-lumba.

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Wikimedia Commons
Lumba-lumba air tawar (inia geoffrensis) penghuni sungai Amazon, Amerika Selatan. 

Suhu air menurun selama beberapa hari tetapi naik lagi pada hari Minggu menjadi 37 derajat Celsius.

Aktivis lingkungan menyalahkan kondisi panas yang luar biasa ini sebagai penyebab perubahan iklim, yang membuat kekeringan dan gelombang panas lebih mungkin terjadi dan parah.

 

Baca juga: Makassar Dilanda UV Ekstrem, Suhu Mencapai 37 Derajat Celcius

 

Ayan Fleischmann, Koordinator Geospasial di Mamiraua Institute mengatakan, kekeringan berdampak signifikan pada komunitas tepi sungai di wilayah Amazon.

“Banyak masyarakat yang terisolasi, tidak memiliki akses terhadap air berkualitas baik, tidak memiliki akses terhadap sungai yang merupakan sarana transportasi utama mereka,” ujarnya.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved