Ratusan Lumba-lumba Air Tawar Sungai Amazon Ditemukan Mati, Diduga Akibat Kekeringan dan Suhu Panas
Para ilmuwan tidak mengetahui secara pasti apakah kekeringan dan panas merupakan penyebab meningkatnya kematian lumba-lumba.
Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Wikimedia Commons
Lumba-lumba air tawar (inia geoffrensis) penghuni sungai Amazon, Amerika Selatan.
Suhu air menurun selama beberapa hari tetapi naik lagi pada hari Minggu menjadi 37 derajat Celsius.
Aktivis lingkungan menyalahkan kondisi panas yang luar biasa ini sebagai penyebab perubahan iklim, yang membuat kekeringan dan gelombang panas lebih mungkin terjadi dan parah.
Baca juga: Makassar Dilanda UV Ekstrem, Suhu Mencapai 37 Derajat Celcius
Ayan Fleischmann, Koordinator Geospasial di Mamiraua Institute mengatakan, kekeringan berdampak signifikan pada komunitas tepi sungai di wilayah Amazon.
“Banyak masyarakat yang terisolasi, tidak memiliki akses terhadap air berkualitas baik, tidak memiliki akses terhadap sungai yang merupakan sarana transportasi utama mereka,” ujarnya.
(*)
Tags
suhu panas
Amazon
Brasil
lumba-lumba air tawar
lumba-lumba sungai
lumba-lumba
Danau Tefe
Mamiraua Institute
Rekomendasi untuk Anda
Baca Juga
Estevao Willian Resmi Gabung Chelsea, Eks Palmeiras yang Pernah Tampil di Piala Dunia U-17 Indonesia |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Tiba di Indonesia usai Kunjungi Sejumlah Negara, Ini Hasil Diplomasi 15 Hari |
![]() |
---|
Jenazah Juliana Marins Dimakamkan di Brasil, Keluarga Kritik Lambatnya Evakuasi di Indonesia |
![]() |
---|
Identitas Perempuan Toraja Yang Galang Donasi untuk Agam Rinjani, Terkumpul Rp 1,3 Miliar |
![]() |
---|
Agam Rinjani: Penggalang Donasi Warga di Brasil Ternyata Orang Toraja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.