Pemkab Tana Toraja Canangkan Pemberian Vaksin Rotavirus dan HPV

Vaksinasi ini merupakan program imunisasi nasional untuk mencegah diare akibat rotavirus dan kanker mulut rahim akibat HPV.

Penulis: Muhammad Rifki | Editor: Apriani Landa
TribunToraja/Rifki
uasana vaksinasi Rotavirus dan HPV untuk pertama kalinya di Kabupaten Tana Toraja yang berlangsung di SDN 3 Makale, Jalan Buisun, Kelurahan Buntu Burake, Kecamatan Makale, Rabu (13/9/2023) pagi. 

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Dinas Kesehatan Kabupaten Tana Toraja bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk pertama kalinya melakukan pencanangan imunisasi berupa pemberian vaksin rotavirus dan human papiloma virus (HPV) di SDN 3 Makale, Jalan Buisun, Kelurahan Buntu Burake, Kecamatan Makale, Rabu (13/9/2023) pagi.

Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Tana Toraja, dr Rudhy Andilolo, mengatakan, vaksinasi ini merupakan program imunisasi nasional untuk mencegah diare akibat rotavirus dan kanker mulut rahim akibat HPV.

“Hari ini adalah hari pencanangan dua vaksinasi baru yang dimasukkan dalam program imunisasi nasional. Jadi vaksin rotavirus untuk mencegah diare dan vaksin human papiloma virus (HPV) untuk mencegah kanker mulut rahim,” ucap dr Rudhy kepada tribuntoraja.com di lokasi.

Pencanangan ini dilakukan secara hybrid dan dihadiri langsung Bupati Kabupaten Tana Toraja, Theofilus Allorerung; Ketua Tim Penggerak PKK Tana Toraja, Yariana Somalinggi; dan Kepala Sekolah SDN 3, YM Reata.

Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri secara daring oleh pengurus total 22 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang tersebar di 19 Kecamatan Kabupaten Tana Toraja.

Mengapa Vaksin Rotavirus dan HPV?

Berdasarkan data terakhir World Health Organization (WHO), hampir seluruh bayi dicatat pernah terkena diare akibat rotavirus dengan gejala ringan hingga berat.

Angka kematian akibat rotavirus ini menyentuh 215.000 bayi setiap tahunnya di seluruh dunia.

“Kedua vaksin ini sebenarnya sudah lama kita nanti-nantikan untuk bisa kita masukkan ke dalam program nasional sebagai imunisasi dasar, dan ini tahun sudah bisa tercapai karena sesungguhnya penyebab kedua terbanyak dari kematian bayi kita adalah diare yang sebenarnya bisa dicegah dari imunisasi dari rotavirus,” beber Dokter Rudhy.

“Dan sesuai dengan laporan WHO, bahwa ada 215.000 kematian bayi setiap tahun disebabkan karena rotavirus. Dan laporan WHO juga, bahwa seluruh balita itu pada dasarnya pernah kena diare rotavirus, mulai dari diare ringan sampai berat,” imbuhnya.

Adapun untuk vaksinasi HPV menurut Dokter Rudhy, juga tatkala penting untuk menekan kanker rahim/serviks sebagaimana temuan kesakitan terbanyak yang terjadi di Pulau Jawa, Sumatra, Bali, dan Nusa Tenggara Timur pada tahun 2016.

“Saya rasa ini sangat penting sekali, karena vaksin ini sebenarnya sudah lama dari tahun 2016 sudah dicanangkan di Pulau Jawa, Sumatra, Bali, dan Nusa Tenggara Timur. Itu sudah dicanangkan, karena mungkin angka kesakitan di sana itu tinggi,” ucapnya.

“Dan tahun 2023 ini dicanangkan untuk seluruh tingkat kabupaten/kota yang difokuskan kepada anak-anak SD, terutama umur 10-12 tahun karena anak-anak itu di situ dianggap masih murni untuk dilakukan pencegahan terjadinya kemungkinan kanker rahim/serviks,” lanjut dr Rudhy.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved