Kenapa Kerbau Belang Hanya Banyak di Toraja? Peneliti IPB Ungkap Misteri Tedong Bonga dan Saleko

Selain memiliki nilai ekonomis tinggi, hewan bertubuh tambun ini juga melambangkan kesejahteraan sekaligus menandakan tingkat kekayaan dan status...

|
Editor: Donny Yosua
int
Tedong Bonga yang sangat disakralkan oleh masyarakat Toraja. Harganya bisa mencapai miliaran rupiah per ekor 

 

TEDONG SALEKO - Pengunjung mancanegara mengabadikan Tedong Saleko yang ada di Guest House Mentiotiku Batutumonga, Toraja Utara.
TEDONG SALEKO - Pengunjung mancanegara mengabadikan Tedong Saleko yang ada di Guest House Mentiotiku Batutumonga, Toraja Utara. (TribunToraja)

Baca juga: Unik! Lomba Domino di Tana Toraja Berhadiah Kerbau Senilai Rp 40 Juta, Ratusan Peserta Ikut Serta

 

Dalam ritual ini, lanjutnya, kerbau dipercaya merupakan kekuatan dan wahana arwah untuk mencapai nirwana.

Semakin banyak kerbau yang dikorbankan dalam ritual pemakaman ini maka dipercaya akan semakin baik kehidupan mendiang di alam baka.

“Oleh sebab itu harga seekor kerbau belang berkisar antara ratusan juta sampai 1 miliar rupiah dan sangat tergantung pada pola warna kerbau belang ini,” ujarnya.

Menurut Prof Ronny, kerbau belang yang ada di Tana Toraja memiliki pola warna yang berbeda-beda dan masing-masing memiliki nama sendiri.

Salah satu pola warna yang paling penting dan berharga adalah yang dinamakan Tedong Bonga dan Tedong Saleko.

 

Baca juga: Tradisi Adu Kerbau dalam Rangkaian Upacara Rambu Solo di Toraja

 

“Kerbau belang yang masuk kategori Tedong Bonga dan Tedong Saleko memiliki warna dasar hitam dengan corak warna putih dengan ciri khas pola tertentu. Jarangnya kemunculan kerbau belang dengan pola warna ini membuat harga seekor Tedong Bonga Saleko dapat mencapai 1 milyar rupiah,” ujarnya.

Menurutnya, misteri munculnya pola warna yang sangat khas pada kerbau belang ini memang sudah lama menarik perhatian ilmuwan untuk menguak rahasia ini.

Namun salah satu faktor yang membuat penelitian ini tidak dapat dilakukan dengan secara mendalam adalah karena pemilik kerbau belang ini umumnya tidak memperbolehkan kerbaunya menjadi objek penelitian.

“Bagi pemiliknya, kerbau belang ini memang diperlakukan dengan sangat istimewa dan tidak boleh sembarang orang menyentuh kerbaunya,” ujar Prof Ronny.

Dalam rangka melestarikan keberadaan sumberdaya genetik ternak lokal yang sangat unik ini tim peneliti gabungan dari Fakultas Peternakan dan Fakultas Kedokteran Hewan IPB University, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Swedish Agriculture University (Swedia) dan Uppsala University (Swedia) telah melakukan upaya untuk menguak rahasia di balik uniknya pola warna kerbau belang ini.

 

Tedong Saleko.
Tedong Saleko. (daily vogayers)
Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved