Kualitas Udara Jakarta Raih Peringkat Dua TERBURUK di Dunia per 10 Agustus 2023

Saat kualitas udara menunjukkan "tidak sehat" atau berwarna merah pada AQI, disarankan bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu untuk...

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Tribunnews
Ilustrasi kualitas udara Jakarta yang buruk. 

Sedangkan posisi ketiga ditempati oleh Baghdad, Irak dengan indeks 158.

 

Baca juga: BMKG: Puncak Kemarau Kering di Indonesia Bakal Bertahap pada Agustus - Desember 2023

 

Apa yang Harus Dilakukan?

Saat kualitas udara menunjukkan "tidak sehat" atau berwarna merah pada AQI, disarankan bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu untuk menghindari aktivitas di luar ruangan untuk jangka waktu yang panjang.

Selain itu seseorang yang sehat sebaiknya juga membatasi waktu di luar ruangan.

Gejala seperti hidung tersumbat, mata teriritasi, kesulitan bernapas, dan iritasi tenggorokan mungkin muncul jika terpapar polusi udara yang tinggi.

 

Baca juga: Gas Elpiji 3 Kg Langka di Sejumlah Daerah di Sulsel, Polda Sulsel Curiga Dioplos Jadi 12 Kg

 

Berikut beberapa tindakan yang disarankan untuk perlindungan diri dengan penjelasan yang lebih profesional seperti disarikan dari Lung.org dan Webmd.com.

  • Jika tingkat polusi tinggi, hindari aktivitas fisik di luar ruangan. Sebagai alternatif, pertimbangkan untuk berolahraga di dalam ruangan seperti di pusat perbelanjaan atau gym.
  • Prioritaskan keselamatan anak-anak dengan membatasi waktu bermain mereka di luar ruangan saat kualitas udara kurang baik.
  • Meskipun kualitas udara menunjukkan aman, hindari berolahraga di dekat jalan raya sibuk.
  • Jangan merokok di dalam ruangan.
  • Saat kualitas udara buruk, pertahankan ruangan dengan jendela dan pintu tertutup.
  • Jika menggunakan AC, pastikan saluran masuk udara segar tertutup dan filter dalam kondisi bersih.
  • Pertimbangkan penggunaan pembersih udara dengan filter HEPA untuk meningkatkan kualitas udara di rumah.
  • Saat perlu keluar rumah, gunakan masker yang efektif menyaring partikel kecil.
  • Individu dengan kondisi jantung atau paru-paru dan orang dewasa yang lebih tua lebih rentan terhadap efek negatif dari udara luar yang buruk.

(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved