Polisi Tembak Polisi

Pengacara Keluarga Bripda IDF Sebut Senpi Sudah Disiapkan untuk Ditembakkan

Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, mengungkapkan kronologi kejadian tersebut berawal ketika Bripda IMS dan saksi AY berkumpul bersama di kamar…

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Kolase TikTok
Postingan terakhir Bripda Ignatius Dwi Frisco sebelum tewat tertembak seniornya jadi sorotan. 

TRIBUNTORAJA.COM, JAKARTA - Kematian anggota Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri, Bripda Ignatius Dwi Frisco (IDF), disebut janggal dan tidak masuk akal.

Diketahui, Bripda Ignatius dinyatakan tewas karena tertembak senjata api atau senpi oleh seniornya di Densus 88 di Rusun Polri di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (23/7/2023) pukul 01.40 WIB.

Menurut pengacara keluarga korban, Jajang, mustahil senjata api atau senpi yang baru dikeluarkan dari tas tiba-tiba meletus dengan sendirinya dan mengenai bagian kepala korban.

 

 

Dia menilai hal tersebut sungguh aneh dan tak masuk akal. Apalagi, senjata tersebut berada dalam kuasa anggota Densus 88 yang dapat dipastikan terlatih terhadap penggunaan senjata.

"Sangat mustahil karena kelalaian dan senpi tiba-tiba meletus. Itu kan jadi aneh dan tidak bisa diterima akal sehat,” kata Jajang saat dihubungi Minggu (30/7/2023) dikutip Kompas TV. 

“Karena anggota Densus 88 Antiteror tentu sangat terlatih dalam menggunakan dan mengendalikan senjata.”

 

Baca juga: Bripda IDF Sering Ngeluh ke Orang Tua Kerap Dipaksa Minum Miras Oleh Polisi Senior

 

Sebelum terjadinya peristiwa penembakan, Jajang mengungkapkan, tersangka berinisial Bripda IMS sudah memasukkan magasin peluru ke dalam tas

Oleh karena itu, Jajang pun menduga bahwa senpi ilegal yang digunakan untuk menembak Bripda Ignatius tersebut memang sudah disiapkan sebelumnya.

“Ada jeda waktu di dalam kamar asrama, di mana sebelum korban IDF masuk ke dalam kamar saksi AN tempat tersangka IMS berada, senpi tersebut diduga sudah disiapkan dan siap tembak oleh tersangka IMS,” ujarnya.

 

Baca juga: Pelaku Penembakan Bripda Ignatius Terbukti Langgar Kode Etik Polisi Kategori Berat, Terancam Dipecat

 

Terkait kasus penembakan terhadap Bripda Ignatius ini, Jajang mendesak Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turun tangan.

Jajang mengaku khawatir kematian Bripda Ignatius sudah direncanakan dan menjadi sebuah tragedi 'Sambo jilid 2'.

"Kapolri, Menko Polhukam jangan diam saja. Peristiwa pembunuhan itu melibatkan pasukan elite Polri. Jadi bukan main-main. Apakah ini Sambo jilid 2?" ujar Jajang.

 

Baca juga: Bripda IDF Tewas Tertembak Rekan Sesama Polisi, Keluarga Sebut Korban Tolak Bisnis Senjata Ilegal

 

Sementara itu, Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, mengungkapkan kronologi kejadian tersebut berawal ketika Bripda IMS dan saksi AY berkumpul bersama di kamar saksi AN.

Mereka bertiga kemudian mengonsumsi minuman keras.

Pada saat itu, Bripda IMS menunjukkan senjata api yang dibawanya kepada saksi AN dan AY dalam keadaan magasin tidak terpasang.

 

Baca juga: Densus 88 Ungkap Kronologi Bripda IDF Tewas Ditembak Rekan Sesama Polisi

 

“Setelah menunjukkan kepada saksi AN dan AY, tersangka IMS memasukkan senpi yang tadi ditunjukkan kepada dua orang tersebut ke dalam tasnya dan sambil memasukkan magasin ke dalam tas,” ucap Rio.

Dari hasil rekaman CCTV yang diperoleh penyidik, pada pukul 01.39 WIB, Bripda Ignatius masuk ke dalam kamar saksi AN.

Kemudian, Bripda IMS kembali mengeluarkan senpi tersebut dan menunjukkannya kepada korban.

 

Baca juga: Satu Polisi Pelaku Penembak Bripda IDF Dikenai Sanksi Patsus

 

 

Namun, senpi tersebut meletus sehingga mengenai korban.

“Saat tersangka menunjukkan senjata api tersebut kepada korban, tiba-tiba senpi tersebut meletus dan mengenai leher korban IDF, terkena pada bagian bawah telinga sebelah kanan menembus ke tengkuk belakang sebelah kiri,” ujar Rio.

 

Baca juga: Kasus Polisi Tembak Polisi Terjadi di Bogor, Bripda IDF Tewas dan Dua Lainnya Jadi Tersangka

 

Setelah kejadian itu, korban Bripda Ignatius langsung dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramatjati.

Namun, korban meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved