Feline Coronavirus Merebak, Ribuan Kucing Mati di Siprus
Feline coronavirus, tidak terkait dengan Covid-19 yang menyebabkan pandemi tiga tahun belakangan, diketahui tidak menular ke manusia.
Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Attipa menyebut, data terkini menunjukkan bahwa kasus kematian kucing terkait feline coronavirus meningkat 40 kali lipat dibanding tahun lalu.
Sejauh ini, ilmuwan tengah melakukan sekuensi genomik untuk mengetahui apakah feline coronavirus di Siprus telah bermutasi.
Jika bermutasi, strain berbahaya yang muncul diduga terkait pandemi Covid-19.
Baca juga: Jadi Endemi di Indonesia, Begini Skema Pertanggungan BPJS Kesehatan Pasien Covid-19
Alasannya, karena Covid-19 dapat menginfeksi kucing, hewan itu berkemungkinan mengembangkan antibodi yang bisa mempercepat evolusi feline coronavirus.
Sebelumnya, Kepala Cat Protection and Walfare Society (PAWS) Siprus Dinos Ayiomamitis mengklaim bahwa 300.000 kucing telah mati terkait feline coronavirus sejak Januari 2023.
Namun, Ayiomamtisi mengklarifikasi bahwa angka itu adalah perhitungan kasar yang berdasarkan rata-rata mortalitas dibanding populasi kucing di Siprus yang mencapai satu juta ekor.
(*)
| 1 Suspek Covid-19 Ditemukan di Makassar, Dinkes Pastikan Sudah Sembuh |
|
|---|
| 32 Jemaah Haji Indonesia Positif Covid-19, Kemenkes Imbau Jaga Prokes dan Kesehatan |
|
|---|
| Kasus Covid-19 di Indonesia Tembus Angka 179 di Pertengahan Tahun 2025 |
|
|---|
| Sudah 7 Kasus Positif Covid, Menkes Imbau Warga Tidak Panik |
|
|---|
| Suporter Diimbau Pakai Masker Saat Nonton Timnas Indonesia vs China |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/kucing-1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.