Opini

Lingkungan Sehat Kunci Sukses Tekan Kasus DBD di Toraja Utara

DBD termasuk dalam masalah kesehatan yang jumlah penderitanya cenderung meningkat setiap tahun dan memiliki tingkat penyebaran yang sangat cepat.

|
Editor: Donny Yosua
Dok. Pribadi
Charolina Palindangan, mahasiswi Universitas Kristen Duta Wacana jurusan Bioteknologi. 

Solusi yang dimaksud bisa berupa pemberian insektisida malathion untuk memberantas nyamuk dewasa dengan cara pengasapan (Fogging) secara berkala, penggunaan temephos dalam bentuk bubuk abate, dan melakukan penyuluhan DBD disetiap puskesmas, lingkungan RT/RW, sekolah, tempat ibadah dan perkantoran.

 

Baca juga: Tawuran (Seharusnya) Surut di Kalangan Pelajar

 

Selain itu, masyakat dapat melakukan antisipasi dalam mencegah penularan DBD dengan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) seperti menguras penampungan air, memangkas tanaman yang rimbun, penanaman tanaman biolarvasida disekitar rumah seperti sereh, menggunakan obat nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk dan berbagai cara yang baik dan tidak merusak ekosistem alami.

Kemudian, evaluasi program serta pengendalian penyakit vector DBD di Toraja Utara harus ditingkatkan, seperti memberikan edukasi melalui sosilisasi dan pemberian alat-alat untuk memberantas nyamuk.

Maka dari itu, sebaiknya pemerintah juga harus fokus melakukan penyuluhan untuk mengurangi kasus peningkatan DBD yang ada di Kabupaten Toraja Utara, utamanya di wilayah sekolah dan perkantoran.

Masyarakat juga perlu berpartisipasi aktif dalam memelihara sanitasi lingkungan agar tetap higienis dengan gerakan 4M plus, yaitu menguras, mengubur, menutup dan memantau tempat nyamuk berkembangbiak yang potensial sehingga giatan tersebut diharapkan dapat menekan kasus peningkatan DBD di wilayah Toraja Utara.

(*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved