Jusuf Hamka

Kisah Jusuf Hamka, Konglomerat yang Pernah Hidup di Atas Rakit dan Kini Jadi Pengusaha Jalan Tol

Di luar persoalan utang piutang tersebut, nama Yusuf Hamka menjadi pembicaraan lantaran kesehariannya yang sederhana

Editor: Muh. Irham
tribunnews
Pengusaha jalan tol Jusuf Hamka 

"Tapi ya kami lapar, kita makan. Itulah hidup. Tidur bantalnya tas travelling saya, lalu pakai kelambu. Jadi seperti ini pasti ada kerja keras," tuturnya.

Dalam akun Instagram-nya, @jusufhamka juga bercerita pada 1986-1989 sempat menyambi sebagai seorang sopir traktor pembuat jalan di Desa Bukuan, Kecamatan Palaran, pinggir Sungai Mahakam.

Pemilik nama Alun Joseph itu mendapatkan gaji Rp 750 ribu per bulan.

"Namun atas dasar kehendak dan dengan gerak Allah SWT, Kunfayakun, si pembuat jalan tersebut saat ini telah dipercaya pemerintah sebagai pengelola Jalan Tol di Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur, alhamdulillah, rezeki anak soleh," tulisnya dalam postingan Minggu (4/4/2021).

Jusuf Hamka juga dikenal sebagai pelopor program Warung Nasi Kuning untuk Kaum Dhuafa dan Fakir Miskin.

Program sosial itu diinisiasinya sekira Februari 2018. Saat itu, hanya dengan membayar Rp 3000, masyarakat sudah bisa menikmati satu paket nasi kuning beserta lauk pauk disertai buah dan air minum.

Adapun alasan Jusuf Hamka memilih menu nasi kuning karena pernah menemani sang ibu berjualan nasi kuning.

"Saya ingat dulu menemani ibu saya dagang nasi kuning Rp 3.000 di Samarinda. Untuk menghargai almarhumah dan bernostalgia, saya bikin nasi kuning," katanya, dikutip dari Kompas.com.

Jusuf membuka gerai pertamanya di halaman Kantor PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP), Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara.

Warung itu buka setiap hari kerja di waktu jam makan siang. Penjung pun boleh makan sepuasnya sampai kenyang.

Jadi Tim Sukses

Saat gelaran Pilpres 2019, Jusuf Hamka ikut masuk dalam tim kampanye pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin. Ia tergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) dan menjadi Bendahara.

Namun jabatan itu tak lama diemban, sebab ia ditarik untuk membantu Agus Gumiwang Kartasasmita yang ditunjuk sebagai Menteri Sosial pada Agustus 2018

Dikutip dari Kompas.com, Jusuf Hamka pun diangkat sebagai staf khusus. Menurutnya, hal itu terjadi dua minggu setelah penunjukkan dirinya sebagai bendahara di TKN.

Dalam jabatannya sebagai staf khusus saat itu, Jusuf fokus untuk mengembangkan program Warung Nasi Kuning untuk Kaum Dhuafa dan Fakir Miskin ke seluruh Indonesia.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved