Jusuf Hamka
Kisah Jusuf Hamka, Konglomerat yang Pernah Hidup di Atas Rakit dan Kini Jadi Pengusaha Jalan Tol
Di luar persoalan utang piutang tersebut, nama Yusuf Hamka menjadi pembicaraan lantaran kesehariannya yang sederhana
TRIBUNTORAJA.COM - Beberapa waktu lalu, nama Jusuf Hamka menjadi pembicaraan banyak orang lantaran meminta pemerintah membayar utang sebesar Rp 800 miliar.
Pengusaha jalan tol ini mengatakan, utang tersebut terbentuk sejak tahun 1998 dan hingga kini belum dibayarkan kepada perusahaan milik Yusuf Hamka yakni, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP).
Jusuf Hamka mengatakan, utang tersebut bukan berasal dari proyek infrastruktur yang dipegang CMNP. Melainkan dari deposito kepunyaan bank yakni Makmur (Bank Yama), terhitung saat krisis keuangan di tanah air berlangsung.
Di luar persoalan utang piutang tersebut, nama Yusuf Hamka menjadi pembicaraan lantaran kesehariannya yang sederhana meski ia adalah seorang konglomerat.
Berikut profilnya
Jusuf Hamka atau yang juga dikenal dengan nama Babah Alun lahir di Jakarta pada 5 Desember 1957. Selama sebagai pengusaha, pria yang kini berusia 65 tahun ini juga dikenal sebagai motivator dan politikus Partai Golongan Karya.
Jusuf Hamka merupakan bos PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP). Perusaan tersebut ikut berperan dalam pembuatan jalan tol Cawang-Tanjung Priok.
Selain itu, ia juga menjad pengelola jalan tol di Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Jusuf Hamka kerap disebut sebagai pengusaha jalan tol.
Selain di CMNP, ia juga memegang jabatan penting di beberapa perusahaan terkenal. Misalnya menjadi komisaris utama PT Mandara Permai, Komisaris PT Indosiar Visual Mandiri, dan lainnya.
Sebelum menjadi pengusaha, Jusuf Hamka dahulu hanyalah seorang pedagang es mambo di depan Masjid Istiqlal.
Saat berjualan, ia sering kali menerima sedekah lebihan uang hasil pembelian es mambo dari pembelinya yang kebanyakan jemaah masjid.
"Saya jual es mambo, temen saya dulu omzetnya misalnya Rp 100 ribu, saya pulang bisa bawa Rp 130 ribu."
"Karena apa? Orang tuh duit lebihannya 'udah ambil deh' mereka sedekah, kasih infak ke saya. Gitu," cerita Jusuf pada TribunJakarta.com, April 2021.
Pada tahun 1974, Jusuf Hamka juga pernah bekerja untuk sebuah usaha kayu di Samarinda. Ia juga tinggal dan tidur di atas rakit. Saat tak punya uang, ia memancing ikan di dekat jamban.
"Kalau nggak punya duit, saya modal sabun saya potong, lalu saya kasih pancingan. Saya lempar pancingannya ke deket jamban. Langsung dimakan, itu namanya ikan jamban."
Yulianus Paonganan Asal Luwu, Pengunggah Foto Jokowi-Nikita Juga Dapat Amnesti Prabowo |
![]() |
---|
Prabowo Bebaskan Tom Lembong, Anies Harap Tidak Dulu Diundang ke Forum Publik |
![]() |
---|
Frendra Resmi Jabat Kajari Tana Toraja, Ini Hal Pertama Yang Dilakukan |
![]() |
---|
Jaringan Internet Akhirnya Masuk Desa Harapan Barru, Dua Site Lagi Menyusul |
![]() |
---|
Pak Polisi Turun Atur Lalu Lintas, Titik Rawan Kemacetan Tana Toraja Jadi Lancar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.