Hulu Sungai Sadan
Selamatkan Hulu Sungai Sa'dan, Forum Peduli Toraja: Dulu Airnya Jernih
Hulu Sungai Sa'dan ini berda di Lembang Ulusalu, Kecamatan Sa'dan. Di Ulusalu ini terdapat 3 dusun, yaitu Paawaran, Sarang-sarang, dan Salu Gusi.
Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Apriani Landa
TRIBUNTORAJA.COM - LSM Forum Peduli Toraja merasakan keresahan saat mengetahui daerah hulu Sungai Sa'dan tidak lagi asri seperti sebelumnya.
Daerah yang masuk dalam hutan lindung itu diduga telah rusak sehingga rawan terjadi longsor dan juga merusak ekosistem alam di sana.
Hal ini terlihat dari kondisi aliran Sungai Sa'dan saat ini yang berbeda dari sebelumnya. Airnya mulai keruh, berwarna kecoklatan, apalagi saat musim penghujan.
Berarti sedang terjadi longsor di hulu, atau juga ada erosi di sisi sungai.
Ketua Forum Peduli Toraja, Yulius Dakka, pun melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kondisi tersebut.
Bersama rekannya di LSM tersebut, Stev Raru, melakukan pemantauan langsung ke hulu sungai Sa'dan.
Hulu Sungai Sa'dan ini berda di Lembang Ulusalu, Kecamatan Sa'dan. Di Lembang Ulusalu ini terdapat 3 dusun, yaitu Paawaran, Sarang-sarang, dan Salu Gusi.
"Kegelisahan kami makin membesar karena semakin hari semakin terlihat adanya kerusakan dari berbagai segi, salah satunya pendangkalan maupun erosi," ucap Yuda, sapaan Yulius Dakka.
"Jaman saya kecil, saya sering bermain di Sungai Sa'dan, dulu airnya jernih. Sekarang dari hulu airnya sudah coklat," papar Ketua Forum Toraja Peduli ini saat tampil di podcast TribunToraja.com, Jumat (9/6/2023) malam.
Yuda bersama Stev Raru, dan teman-teman yang lain pun melakukan pengecekan ke hulu. Di sana, mereka mendapati fakta yang mengejutkan.
"Waktu itu, kami berkunjung ke satu villa di atas, bertanya ke pemilik villa, 'Kok di belakang villa tersebut airnya kotor'. Oleh pemilk villa kami diperlihatkan bahwa di ujung sungai tersebut ada 2 aliran yang mengalir," katanya.
"Yang pertama aliran yang jernih dan kedua aliran yang kotor. Bertemu di satu titik," papar Yuda.
Tergelitik dengan pemandangan itu, Yuda bersama Stev Raru dan tim kembali ke sana, kali ini membawa Drone untuk mengecek lokasi melalui pantauan udara.
Dari pantaun udara inilah, mereka melihat ada beberapa kerusakan terjadi di beberapa titik.
"Ada beberapa titik pembukaan jalan. Padahal di sana beberapa titik itu rawan longsor, di jalur utama memang banyak longsor-longsor jika musim hujan," kata Yuda.
Jago Merah Ngamuk di Desa Sorowako Luwu Timur, 46 Rumah Terbakar, Warga Mengungsi di Kapal Feri |
![]() |
---|
Siapa Cak Nur yang Namanya Disebut JK Saat Resmikan Kampus Baru Universitas Paramadina |
![]() |
---|
UPDATE Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Rabu 27 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Demo 25 Agustus Berhasil, Tunjangan Rumah Anggota DPR RI Dihentikan |
![]() |
---|
Guru Besar UNM Bidik Kursi Rektor Unhas, Siap Bersaing dengan Incumbent |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.