Virus ASF Masuk Toraja

Ini 3 Jalur Distribusi Perdagangan Ternak Babi di Toraja, Ada Juga Lewat 'Jalan Tikus'

Luka Pasarai mengatakan bahwa ada 2-3 jalur yang dilewati para distributor atau pedagang babi di luar ternak babi lokal yang diedarkan di Toraja.

Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Apriani Landa
TribunToraja/Freedy Samuel
ASF - Kepala Dinas Pertanian Toraja Utara, Lukas Pasarai. Lukas menyebutkan sudah lebih dari 3 ribu ekor babi di Toraja Utara mati karena terpapar virus ASF alias flu babi Afrika 

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Sebanyak 3 ribu ekor ternak babi dilaporkan mati karena terinfeksi virus African Swine Fever (ASF).

Kadis Peternakan Toraja Utara, Lukas Pasarai, menjelaskan alur perdagangan ternak babi yang masuk ke Toraja.

Ada 2-3 jalur yang dilewati para distributor atau pedagang babi di luar ternak babi lokal yang diedarkan di Toraja.

Jalur pertama, lewat Kota Palopo. Babi dari Palopo ini tersuplay dari Luwu Utara dan Luwu Timur.

Nah, babi dari Luwu Utara dan Luwu Timur juga tersuplay dari Provinsi Sulawesi Tengah, salah satunya dari Desa Tolai, Kecamatan Torue, Parigi Moutong.

Untuk dari Kabupaten Luwu, bisa masuk lewat Bastem, yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Rantebua, Toraja Utara.

Kemudian, lewat Batusitanduk (Luwu Utara) menuju ke Toraja Utara.

Jalur kedua, masuk lewat Kabupaten Enrekang yang sebelumnya berasal dari Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Distribusi ini menuju ke Kabupaten Tana Toraja dan terus ke Toraja Utara.

Jalur ketiga, masuk lewat Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, menuju Kabupaten Tana Toraja dan lanjut ke Toraja Utara.

Lukas mengatakan bahwa selain jalur tersebut, masih ada jalan tikus yang membuat peredaran babi tidak terkontrol masuk ke Toraja.

Juga ia lanjut mengatakan bahwa kiranya warga turut terlibat untuk melaporkan jika adanya pedagang dari luar Toraja yang masuk menjual ke Toraja menggunakan jalur tidak resmi.

"Tidak bisa dipungkiri banyaknya jalur tikus (tidak resmi) yang dilewati dan membawa babi ke pelosok-pelosok. Karena itu, kami minta peran warga sangat penting juga membantu pendataan," ucap Lukas.

Ia menegaskan bahwa sejak merebaknya kasus ASF di Gowa dan Luwu, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya antisipasi di Toraja Utara.

"Bahkan, sebelum uji lab kedua di Balai Besar Veteriner Maros yang dinyatakan positif, kami sudah menyebarkan ribuan liter desinfektan ke warga agar mensterilkan kandang babinya," ungkap Lukas.

"Jadi tim sudah berupaya maksimal mendristribusikan secara maksimal, ada warga yang mandiri mengambil desinfektannya atau kami turun langsung ke lapangan membagikan ke warga. Intinya desifektan ini gratis," imbuhnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved