Virus ASF Masuk Toraja

Pedagang Babi Mulai Resah, Virus ASF Telah Masuk Toraja Utara

Kabar ini menjadi warning bagi peternak dan juga pedagang babi di Toraja Utara. Pasalnya, sebagian besar masyarakat Toraja beternak babi.

Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Apriani Landa
ist
Ilustrasi babi 

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Hasil uji di laboratorium di Balai Besar Veteriner Maros menunjukkan sampel dari Toraja Utara positif terjangkit virus Africian Swine Fever (ASF) atau flu babi Afrika.

Hal ini disampaikan Sekertaris Dinas Pertanian Toraja Utara, Leo Lasta, saat ditemui di kantornya, Jl Tedong Balian Komp Pasar Hewan Bolu, Nomor 1, Tallunglipu Matalo, Kecamatan Tallunglipu, Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Kabar ini menjadi warning bagi peternak dan juga pedagang babi di Toraja Utara. Pasalnya, sebagian besar masyarakat Toraja beternak babi.

Seorang pedagang babi, Andre, mengaku kaget. Pemuda berusia 32 tahun mulai resah.

Pasalnya, tingkat penularan ASF ini sangat tinggi, mencapai 100 persen. Dampak dari virus ini pun membuat ternak babi banyak yang mati mendadak.

"Jelas ini bikin kita kaget ya ASF telah masuk di sini. Semoga saja tidak berdampak dengan jualan saya," ucapnya.

Ia pun juga menjamin bahwa jualannya bebas ASF.

"Kandang selalu dibersihkan dan disemprotkan disinfektan. Semoga ke depan tidak berpengaruh, yah walaupun babi jualan saya tinggal 2 ini," jelasnya.

Pemuda ini juga berharap agar kiranya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toraja Utara tidak hanya mengeluarkan himbauan tetapi ada upaya yang lebih maksimal lagi.

"Semoga ada upaya dan perhatian lebih lagi dari pemerintah. Memang sudah ada bantuan desinfektan lalu, tapi alangkah bagusnya ada penanganan khusus ke depan entah apapun bentuknya," tutupnya.

Terlihat melalui pengamatan tribuntoraja.com, di Pasar Bolu disetiap kandang hanya ada satu atau dua hewan ternak yang terlihat.

Bahkan di beberapa kandang, ada yang kosong.

Diketahui, di Sulsel, virus ASF pertama kali ditemukan di penangkaran babi di Moncongloe, Kabupaten Gowa. Kemudian belakangan marak di Luwu Timur dan Luwu Utara.

Ribuan ternak babi dikabarkan telah mati mendadak karena terjangkit virus flu babi Afrika ini.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved