346.710 Babi di Tana Toraja Masih Aman Kasus Flu Babi Afrika

Kabupaten Tana Toraja (Tator) memiliki sebanyak 346.710 populasi ekor babi domestik dari total 948.735 yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan.

|
Penulis: Muhammad Rifki | Editor: Apriani Landa
TribunToraja
Hewan babi di Toraja 

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Akhir-akhir ini marak virus Afrika African Swine Fever (ASF) atau Flu Babi Afrika yang mulai masuk ke Sulsel.

Beberapa waktu lalu ditemukan pada daerah penangkatan babi di Moncongloe, Gowa. Baru-baru ini, kasusnya juga didapat di Luwu.

Penyebaran Flu Babi Afrika ini jelas membuat khawatir masyarakat di Toraja, khususnya Tana Toraja.

Bagaimana tidak, Kabupaten Tana Toraja (Tator) memiliki sebanyak 346.710 ekor babi domestik dari total 948.735 yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan.

Data tersebut berdasarkan informasi yang dihimpun di Badan Pusat Statistik dan Dinas Pertanian Kabupaten Tator.

Kendati demikian, Kabupaten Tator masih aman dari kasus virus Afrika African Swine Fever (ASF) atau flu babi afrika.

Hal ini diyakinkan Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Tator, Oktavianus Sonda.

“Belum ada yang mengarah ke ASF," katanya saat ditemui di kantornya, Jl Sitarda No 64, Makale, Tana Toraja, Selasa (9/5/2023).

Oktavianus mengatakan timnya selalu melakukan pantauan ke lapangan. Sejauh ini, jelasnya belum ada ditemukan tanda-tanda mengarah ke ASF.

Tanda-tanda babi terjangkit virus ASF seperti keluar darah di hidung dan anus, serta bintik-bintik merah pada tubuh babi.

ASF adalah penyakit yang menyerang babi dan menimbulkan berbagai perdarahan pada organ internal. Virus ini cepat menyebar dan menyebabkan angka kematian yang sangat tinggi.

Penyebaran virus ini melalui darah, cairan tubuh, dan jaringan babi-babi yang terinfeksi.

Penularan juga dapat terjadi melalui peralatan, pakan, dan minuman babi yang tercemar virus.

Saat ini, masih belum ada vaksin yang bisa menangkal virus ASF.

Satu-satunya cara untuk menurunkan risiko babi domestik, termasuk ternak tertular virus ASF, adalah dengan biosecurity atau keamanan biologi, yaitu dijauhkan dari sumber virus dan dengan menyemprotkan disinfektan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved