Manasik Haji di Toraja Utara Telah Rutin Dilakukan Penyuluh Agama

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Manasik untuk calon jemaah haji akan digelar setelah Idul Fitri 1444 Hijriah.

Manasik akan digelar di 5.945 kantor urusan agama (KUA) di 38 provinsi di Indonesia, termasuk 4 provinsi baru di Tanah Papua.

Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kemenang Toraja Utara, Sudirman Said, mengatakan pihaknya mengikuti jadwal dari pusat tentang pelaksanaan manasik haji.

"Namun, kita sudah beberapa kali, bahkan rutin mengadakan manasik di lembang atau desa yang dilakukan penyuluh Agama," ucapnya kepada TribunToraja.com.

Manasik adalah semacam bimbingan teknis dan tahapan haji.

Materi manasik seputar rukun, wajib, larangan, dan rencana tahapan perjalanan ibadah haji, kesehatan haji, dan fasilitas yang diperoleh jemaah haji selama di embarkasi, bandara, pemondokan di Madinah, Mekah, dan Arafah, Musdalifah dan Mina (Armuzna).

Khusus ibadah haji tahun ini, ada tambahan materi seputar haji ramah lansia.

Dari 221 ribu kuota jemaah haji Indonesia, sedikitnya ada 67 ribu jamaah haji lanjut usia yang berusia di atas 65 tahun.

Kementerian agama sebagai otoritas penyelenggara haji melibatkan penyuluh agama, pembimbing ibadah di KUA, dan pembimbing ibadah KBIHU, serta petugas kesehatan dari kloter dalam manasik ini.

Kemenag juga akan melibatkan dan mengundang Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di level kecamatan dan kelurahan.

Sedangkan, untuk 17.680 jamaah haji khusus atau dahulu dikenal dengan ONH plus, menyesuaikan jadwal dari 493 biro penyelenggara haji khusus.

Manasik dijadwalkan rampung sebelum keberangkatan gelombang I haji reguler di 14 embarkasi, mulai 24 Mei 2023 mendatang.