110 Layang-Layang Diterbangkan di Toraja, Ini Sejarahnya di Indonesia dan Toraja

Kegiatan ini diselenggarakan oleh kegiatan ini ia maksudkan sebagai ucapan Syukur 110 Tahun Injil Masuk Toraja (IMT).

Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Apriani Landa
int
Suasana festival layang-layang di lapangan Bandara Pongtiku (bandara lama), Kecamatan Rantetayo, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Sabtu (11/3/2023). 

TRIBUNTORAJA.COM, Makale - Anggota DPRD Provinsi Sulsel, John Rende Mangontan alias JRM menggelar Festival Layang-layang di lapangan Bandara Pongtiku (bandara lama), Kecamatan Rantetayo, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Sabtu (11/3/2023).

Sebanyak 110 layang - layang yang diterbangkan peserta yang terdiri dari 29 tim. Mereka datang dari berbagai daerah di Sulsel, bahkan provinsi lainnya.

Angka 110 ini sekaitan dengan peringatan 110 tahun Injil Masuk Toraja (IMT).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh kegiatan ini ia maksudkan sebagai ucapan Syukur 110 Tahun Injil Masuk Toraja (IMT).

Kegiatan menerbangkan layang-layang ini merupakan kegiatan terbesar bagi bumi Lakipadada (Toraja).

Sejarah layang-layang di Toraja (menggunakan teknologi AI)

Layang-layang atau biasa disebut dengan "pata" adalah salah satu tradisi yang masih terus dilestarikan oleh masyarakat Toraja.

Layang-layang ini dibuat dari bambu, kertas, dan bahan-bahan lain yang dianyam menjadi bentuk segitiga dengan berbagai ukuran dan warna.

Sejarah layang-layang di Toraja belum diketahui secara pasti, namun dipercaya sudah ada sejak zaman nenek moyang Toraja.

Layang-layang awalnya digunakan sebagai alat komunikasi dengan roh-roh leluhur dalam upacara-upacara adat, seperti upacara pemakaman, upacara panen, dan upacara adat lainnya.

Selain itu, layang-layang juga dipercaya sebagai simbol kemenangan dalam pertempuran dan sebagai media untuk mengusir roh jahat dari desa.

Dalam kebudayaan Toraja, layang-layang memiliki makna spiritual yang sangat penting dan dianggap sebagai suatu hal yang sakral.

Pada perkembangannya, layang-layang Toraja mulai diproduksi secara massal dan menjadi suvenir yang dijual kepada wisatawan yang berkunjung ke Toraja.

Kini, layang-layang Toraja menjadi salah satu ciri khas dari budaya Toraja dan menjadi daya tarik wisata yang sangat populer di Indonesia.

Sejarah layang-layang di Indonesia

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved